Kamera analog sebagai senjata perang dunia mulai diproduksi sejak awal pecahnya Perang Dunia I. Kemudian terus berkembang pasca Kekalahan German pada Perang Dunia II tahun 1945 hingga Perang Dingin antara blok Barat (AS) dan blok Timur (USSR/Uni Soviet).
Di akhir Perang Dunia II dengan ditandainya kekalahan German, telah terjadi sabotase besar-besaran di bidang teknologi termasuk teknologi fotografi kamera analog atau film yang dilakukan oleh pihak lawan yaitu Uni Soviet.
Saat itu German dipimpin oleh Adolf Hitler dari partai Nazi yang sangat memperhatikan perkembangan teknologi bagi kemajuan negaranya demi memenangkan peperangan. Sobat pasti sudah tahu dengan hebatnya tank Panzer buatan German yang digunakan pada Perang Dunia II.
Tank tersebut sangat ditakuti oleh pihak lawan karena disebut over-engineered dan menggunakan material mahal untuk membuatnya. Sehingga apabila tank tersebut rusak sangat sulit dan memakan biaya mahal untuk membetulkannya.
Teknologi Kamera Analog Perang Dunia I
Teknologi di bidang fotografi pun mengalami perkembangan saat perang dunia. Diawali dengan penggunaan cinematography camera pada Perang dunia I untuk merekam peristiwa dan kondisi saat perang. Bahan material pembuatan kamera tersebut masih dari kayu dan metal.
![]() |
Moy & Bastie 35mm cine camera, th.1909 London |
![]() |
Cine Camera 1909, IWM Collection |
Sebelum Perang Dunia I terjadi pada tahun 1914-1918, perusahaan komersil untuk fotografi yang terkenal pada saat itu yakni Eastman Kodak. Perusahaan fotografi dan kamera yang berpusat di Rochester, New York, USA.
Di awal tahun 1900an, Kodak memperkenalkan Kodak Brownie, kamera box dengan format 117mm untuk dijual ke masyarakat luas. Jauh sebelumnya di tahun 1898, Kodak pun telah memproduksi kamera folding yang bentuknya seperti akordeon dan bisa dilipat. Kemudian di tahun 1901, Kodak memperkenalkan film dengan format 120mm.
![]() |
Kodak Brownie, Eastman Kodak |
![]() |
Folding pocket Kodak 1898-1899, Kodak Classics Collection |
Ketika Perang Dunia I pecah, teknologi kamera banyak digunakan untuk keperluan perang. Selain untuk merekam kehidupan sehari-hari tentara, kamera juga digunakan sebagai alat spionase atau memata-matai wilayah musuh dengan meletakkan kamera di bagian depan kepala pesawat. Teknik ini hingga sekarang dikenal dengan Aerial Photography. Sehingga pada tahun 1916 British Royal Flying mendirikan sekolah Aerial Photography di Farnborough, Hampshire.
![]() |
Aerial photography tahun 1917, Villanova Collection |
Selain dipergunakan oleh korps angkatan udara, kamera analog pada saat Perang Dunia I juga digunakan oleh korps angkatan darat untuk mengabadikan momen berharga kebersamaan mereka dan kehidupan sehari-hari mereka di kamp. Saat itu kamera Kodak telah didistribusikan ke berbagai negara.
Kodak memproduksi kamera yang disebut dengan 'VPK' (The vest Pocket Autographic Kodak Camera) pada tahun 1914. Kamera ini mengambil basis dari kamera folding seukuran kantong rompi tentara.
Kamera VPK biasanya hanya memiliki dua speed 1/25 dan 1/50s (tiap model berbeda-beda) dengan format film 120mm, 127mm atau 135mm. Eternal Light Analog pernah memiliki salah satu koleksi dari kamera Kodak VPK produksi tahun 1938 lengkap dengan kotak dan buku-buku manualnya. Klik Disini.
![]() |
Kodak VPK Hawk-Eye 1927, Science Museum Group Collection |
![]() |
Kodak VPK autographic 1914, Science Museum Group Collection |
Teknologi Kamera Analog Perang Dunia II
Pada saat Perang dunia II pecah tahun 1939-1945, Aerial photography tetap digunakan dan terus mengalami perkembangan. Eastman Kodak saat itu berada di bawah kendali pemerintah Amerika Serikat.
Kodak diminta untuk memproduksi kamera oleh United States Army Air Forces (USAAF) yang digunakan untuk memantau wilayah musuh. Lensa yang dipakai pun tidak tanggung-tanggung sobat. Ukurannya sebesar rudal balistik dan diletakkan di ujung kepala pesawat. Kamera aerial yang terkenal pada saat itu adalah Kodak K-24.
![]() |
Kodak K-24 Aerial Camera 1942, Collectibend |
Pada Perang Dunia II tentara Inggris bahkan membentuk satu unit khusus pada tahun 1941 yang disebut Army Film and Photographic Unit (AFPU) yang terdiri dari tentara terlatih untuk menjadi kameramen dan fotografer perang. Kamera yang digunakan oleh AFPU yaitu De Vry buatan tahun 1926.
![]() |
De Vry 1926, Chicago IWM Collection |
Lalu bagaimana dengan Uni Soviet sobat. Apa kamera yang diproduksi oleh Soviet untuk melawan pengaruh German pada Perang Dunia II? Berikut ada kamera analog yang akan admin jadikan highlight karena bentuknya yang sangat unik dan menggambarkan fungsi kamera analog sebagai 'gun' (senjata) dalam perang.
Kamera Analog Mata-mata 'Spy' dan Sniper 'Sniper Gun'
1. Zenit Photosniper
Ini dia sobat salah satu kamera analog yang sangat unik bentuknya dibuat pada masa Perang Dunia II. Zenit Photosniper pertama kali diproduksi tahun 1943 oleh GOI (Gosudarstvenny Opticheskii Institut), Leningrad, Uni Soviet dengan nama FS-1.
Awalnya FS-1 dan FS-2 dibuat untuk militer dengan menggunakan kamera FED 1 yang dimodifikasi. Kemudian produksi kamera ini diambl alih oleh KMZ (Krasnogorski Mekhanicheskii Zavod) sampai tahun 1945.
Model selanjutnya yakni FS-3 yang dibuat pada masa Perang Dingin tahun 1965-1969, tersedia untuk fotografi amatir, mata-mata, fotografi alam dan paparazzi dengan menggunakan kamera Zenit E. Seri selanjutnya tidak banyak perubahan hanya menggunakan kamera yang berbeda dan beberapa tambahan aksesoris, seperti FS-4 tahun 1980 memakai kamera Zenit 16 dan FS-12 memakai kamera Zenit 12S.
![]() |
Zenit FS-3, cameraworld.co.uk |
2. Leica Camera Refile Gun
Kamera ini dikembangkan antara tahun 1935 dan 1937 oleh Ernst Leitz, Inc. New York dan diperkenalkan ke publik Juli 1938. Oleh karena itu kamera ini disebut juga New York Leica Gun Refile. Basic kamera ini menggunakan Leica III yang diproduksi tahun 1933 dengan tambahan aksesoris terepong dan handle kayu refile gun.