-->
Cara Memilih Film yang Tepat untuk Kamera Analog
 
Jenis-jenis Canister film




Salam kokang dan jepret Analogers. Kali ini admin akan memberikan tips bagaimana cara memilih film yang tepat untuk kamera analog sobat. Ini admin tulis karena banyak masuk pertanyaan ke admin tentang film apa yang bagus untuk kamera analog atau film apa sih yang cocok untuk kamera ini min. Semoga tulisan ini bermanfaat untuk sobat, jangan lupa kita diskusi dengan meninggalkan komentar di postingan ini.

Setelah sobat sudah tahu kamera analog mana yang cocok untuk sobat, selanjutnya adalah sobat harus mengetahui film apa yang akan sobat gunakan untuk kamera analog sobat tersebut. Sebenarnya film yang sobat pilih untuk kamera analog sobat itu tidak jauh lebih penting dibandingkan dengan memilih kamera dan lensanya. Karena film yang sobat pilih ini pun akan berpengaruh langsung dengan hasil gambar yang akan didapatkan. 

Kamera analog menggunakan media film atau klise untuk menangkap cahaya. Lensa akan memfokuskan cahaya dan shutter (hordeng) akan terbuka sesuai shutter speed yang digunakan sehingga dihasilkan bayangan sesuai ukuran film. 

Film atau klise ini menggunakan pita seluloid atau sejenisnya dimana terdapat butiran silver halida yang menempel pada pita dan sangat sensitif dengan cahaya. Pada saat proses pencucian film, butiran silver halida yang telah terekspos oleh cahaya akan menghitam dengan ukuran yang tepat, sedangkan yang kurang atau sama sekali tidak terekspos akan larut bersama cairan pengembang (developer).

Berdasarkan jenis bahan yang digunakan dan tingkat kesensitifannya, terdapat 3 (tiga) jenis film yang digunakan untuk kamera analog:

1. Film hitam-putih tradisonal (B&W)
2. Film  negatif warna (color)
3. Film Positif (E-6 slide)

Ketiga jenis film ini memiliki kelebihan masing-masing di setiap tempat (place atau scene) dan situasi cahaya yang berbeda-beda. Tidak semua jenis film sangat cocok untuk setiap situasi pemotretan. Namun sobat bisa mendapatkan hasil yang bagus jika sobat menggunakannya dengan tepat. 

Pilihlah satu atau beberapa jenis film yang menurut sobat sesuai dengan kebutuhan. Berikut ini langkah-langkah yang bisa dipertimbangkan dalam memilih film yang tepat untuk kamera analog sobat.


Cara Memilih Film untuk Kamera Analog



1. Pahami antara ketiga jenis film utama yang berbeda tersebut

Kebanyakan orang seringnya hanya mengetahui atau menggunakan satu jenis film saja. Biasanya kita hanya mengetahui film berwarna (color) dan menggunakannya untuk semua situasi pemotretan. Atau yang lainnya lebih suka memakai film hitam-putih (B&W) untuk semua situasi, walaupun itu ketika cuaca mendung atau malam hari. Dan saat ini jarang sekali fotografer analog yang memakai film positif atau E-6 slide.

a. Film negatif warna (color)
Film ini disebut juga print film. Kebanyakan orang di negara kita lebih familiar dengan jenis film ini. Dulu kalau kita beli film jenis ini, biasanya kita akan minta Kodak atau Fuji atau yang lebih netral film warna. Oleh sebab itu, orang mengenal kamera analog dengan sebutan 'Kodak', padahal kamera analog memiliki banyak merk. Begitu pula dengan merk film, banyak sekali. Selain Kodak dan Fuji, merk film warna yang paling diandalkan dahulu dan mungkin sampai sekarang, antara lain Agfa, Ilford, Konica, Mitsubishi dan lain sebagainya. 

Admin dulu pernah sharing dengan seorang fotografer senior ketika beliau sedang membutuhkan kamera analog. Kami sharing-sharing mengenai perbedaan film Kodak dan Fuji (karena dua merk film tersebut yang paling familiar di negara kita), juga mengenai kecondongan fotografer Barat (baca: Bule) menggunakan film Kodak dibandingkan Fuji. 

Singkat kata mengapa fotografer Bule lebih sering menggunakan Kodak dibanding Fuji adalah karena kedua film tersebut telah disesuaikan oleh kondisi cuaca atau musim masing-masing negara oleh pabriknya. Kita tahu kalau Kodak dibuat di USA dan Fuji di Jepang. Kodak telah disesuaikan dengan cuaca atau musim di belahan dunia Barat yang kebanyakan memiliki empat musim. Sedangkan Fuji lebih disesuaikan untuk negara-negara beriklim tropis dan sub-tropis. 

Itulah mengapa kata Beliau Kodak berwarna kuning dan Fuji berwarna hijau. Hal tersebut pun dapat terlihat di kertas foto kedua merk tersebut jika kita nge-print. Bila Kodak biasanya akan kekuning-kuningan dan Fuji kehijau-hijauan. Tidak ada yang tahu hal ini benar atau tidak. Namun semoga saja hasil diskusi tersebut bisa dijadikan refrensi. 

Kembali lagi mengenai film negatif warna, gambar yang dihasilkan akan terlihat berwarna Orange di klise dan terbalik setelah dicuci. Untuk mencuci jenis film ini, biasanya menggunakan developer C-41. Oleh karena itu, film jenis ini pun sering disebut film C-41. 

film negatif warna
Contoh klise film negatif warna

b. Film Positif (E-6 Slide)
Film jenis ini juga disebut dengan reversal film karena film ini merupakan kebalikan dari jenis film negatif. Bila film negatif klisenya akan menghasilkan gambar terbalik, pada film positif posisi hasil gambarnya akan sama seperti yang difoto. Untuk film positif biasanya diproses menggunakan E-6. Tepi frame film slide atau positif biasanya berupa plastik atau semacam kertas karton. 

klise film slide
Contoh film slide



c. Film Hitam-Putih Tradisional (B&W)
Jika dari namanya sobat pasti sudah tahu bedanya jenis film ini. Film ini sebenarnya adalah film negatif juga. Namun yang membedakannya dengan film warna(color) yakni dari warnanya yang Black and White (B&W). Dalam proses pencuciannya pun bisa menggunakan developer C-41 seperti film warna, contoh menggunakan Ilford XP2 atau Kodak BW400CN.  

Ketika pemberian warnanya itulah yang berbeda. Gambar yang dihasilkan pada klise pun juga terbalik dari objek yang difoto. Jenis film Hitam-Putih ini hasilnya lebih bagus ketika cahaya matahari sedang terik atau ketika cahaya menembus dan jatuh di suatu objek dalam ruangan. 

klise film BW
Contoh klise film B&W
 

2. Pertimbangkan Format Film yang Dibutuhkan

Kebanyakan dari kita memang lebih  sering menggunakan film dengan format 135mm. Di samping harganya terjangkau, ketersediaan filmnya pun masih banyak dijumpai. 

Namun tidak menutup kemungkinan suatu saat ketika pemotretan, kita membutuhkan format film yang lebih besar lagi (medium atu large format) seperti 120mm dan 160mm atau mungkin lebih kecil seperti 110, 126 dan 24mm. 

Misal sobat ingin membuat sebuah baliho dengan media kamera analog, tentunya film medium atau large format bisa andalkan. Atau ketika sobat melihat sebuah kamera analog dan ingin membelinya, terlebih dahulu sobat harus mengetahui format film yang dipakai. Mengetahui format film yang dipakai, akan mempermudah sobat menentukan arah dari hasil pemotretan sobat.

3. Pertimbangkan Cara dan Tempat Pencucian Film

Setelah film digunakan tentunya kita ingin cepat-cepat melihat hasilnya. Ini merupakan salah satu nikmatnya menggunakan kamera analog. Kita tidak bisa langsung melihat hasilnya, butuh proses pencucian terlebih dahulu. Di saat seperti itu, sobat pasti akan merasa berdebar-debar membayangkan bagaimana hasilnya nanti terutama sobat yang baru menggunakan kamera analog. 

Ada dua pilihan untuk mencuci film. Pertama sobat bisa meluangkan waktu sendiri untuk mencucinya dengan membuat darkroom sederhana. Namun sobat harus membeli sendiri bahan-bahan kimianya dan juga enlarger

Kedua untuk sobat yang tidak memiliki waktu untuk mencucinya sendiri, sobat bisa membawanya ke tempat cuci film yang terdapat di daerah sekitar tempat tinggal sobat. Untuk di kota-kota besar masih banyak terdapat tempat cuci film yang beroperasi. Biasanya di pinggir-pinggir jalan bila sobat kebetulan melihat tempat cetak Kodak atau Fuji, mereka masih mau menerima cuci film. 

Lalu bagaimana bila sudah dicari-cari di sekitar tempat tinggal sobat namun tidak ada. Solusinya adalah sobat bisa mencarinya via online. Saat ini banyak sekali jasa-jasa cuci lensa dan cuci film yang bertebaran via online. Namun sobat harus menunggunya sampai sudah terkumpul beberapa roll dan kirimkan via jasa pengiriman. Nanti apabila sudah selesai, film akan dikirim balik ke alamat sobat. Jadi jangan khawatir untuk tempat pencucian film.

4. Putuskan Berapa Banyak Exposure Compensation yang Dibutuhkan

Sobat pasti sering mendengar istilah 'kebakar' dalam menggunakan kamera analog. Hasil kebakar sendiri merupakan kesalahan dalam menentukan segitiga exposure (ASA, speed dan aperture) pada kondisi cahaya yang berbeda-beda atau bisa juga terjadi karena kesalahan teknik yang digunakan oleh sobat. 

Kebakar bisa berarti cahaya yang masuk berlebih sehingga menghasilkan gambar yang terlalu terang (over exposure) dari semestinya. Bisa pula sebaliknya, yakni cahaya yang masuk kurang dan menghasilkan gambar yang terlalu gelap (under exposure). Oleh karena itu, penggunaan metering sangat diperlukan untuk sobat yang masih baru belajar. 

Kesalahan dalam menggunakan metering pun bisa mengakibatkan hal serupa. Untuk meminimalisir hal ini, sobat bisa menggunakan exposure compensation yang terdapat pada beberapa kamera analog dan juga bisa dilakukan pada saat develop film. Kebanyakan kamera analog yang telah memiliki teknologi exposure compensation adalah kamera analog jenis SLR elektro, misalnya pada Olympus OM-2 dan Nikon FE. 

Dengan menggunakan exposure compensation ini, bila cahaya yang masuk berlebih atau sebaliknya tanpa harus merubah pengaturan awal kamera analog, sobat tinggal menaikan atau menurunkannya satu atau dua stop. Namun demikian, setiap jenis film memiliki toleransi yang berbeda terhadap hal tersebut. Film slide hampir tidak ada toleransi untuk over dan under exposure. Karena film ini bersifat positif, apa yang sobat foto itulah hasilnya. Jika sobat ingin menggunakan film jenis ini, ada baiknya sobat tes terlebih dahulu satu atau dua frame. Kecuali jika sobat memang bertujuan untuk suatu hal yang bersifat artistik. 

Lain halnya dengan film slide, Jenis film negatif warna dan Hitam-Putih (B&W) memiliki toleransi yang besar untuk over dan under exposure. Sobat paling tidak bisa menaikan (over) atau menurunkan (under) satu stop. Kesalahan exposure dalam menggunakan kedua jenis film ini, bisa dikoreksi pada saat developing maupun printing

exposure compensation nikon FE
Exposure Compensation Nikon FE

exposure compensation olympus om-2n
Exposure Compensation Olympus OM-2n

5. Tentukan Film Speed atau ASA

Setelah sobat tahu jenis film apa yang akan dipakai, selanjutnya sobat harus menentukan film speed atau ASA (atau biasa dikenal dengan ISO pada kamera digital). ASA adalah sebuah indeks kecepatan film yang menentukan kesensitifan film. Semakin tinggi ASA yang sobat gunakan, semakin sensitif sebuah film terhadap cahaya. 

Pada kamera analog, sensitif dan kurang sensitifnya film masing-masing disebut dengan 'film cepat dan film lambat'. Lalu apakah ASA yang digunakan boleh diganti dari ASA yang diberikan pada kotak film? Pertanyaan ini sering diajukan kepada admin. Sobat boleh merubahnya dan tidak harus mengikuti ASA yang diberikan pada kotak film. Intinya, ASA yang diberikan pada kotak film menunjukan mulai sensitifnya suatu film terhadap cahaya. 

Misal sobat membeli film dengan ASA 200. Hal ini menunjukan bahwa film tersebut mulai sensitif terhadap cahaya di ASA 200 dan kita boleh merubahnya lebih tinggi atau lebih rendah. Namun perlu sobat ingat ketika sobat merubah ASA, sobat pun harus menyeimbangkannya dengan speed dan aperture pada situasi dan cahaya saat pemotretan. Tidak semua ASA dikatakan tepat untuk keselurahan situasi pemotretan. Sobat tetap harus menentukan berapa ASA film yang digunakan pada situasi dan cahaya tertentu. 

a. Film Cepat (Faster Film). ASA film yang tinggi akan lebih sensitif terhadap cahaya. Hal tersebut akan memungkinkan sobat untuk menangkap objek walaupun dalam keadaan cahaya yang buruk. Namun efek yang ditimbulkannya adalah hasil yang akan sobat dapat akan sedikit lebih grain atau menimbulkan tekstur seperti bintik-bintik bila sobat memotret di outdoor pada saat cahaya yang terang. 

Banyak orang mengatakan hasil foto yang demikian dianggap kurang bagus. Terutama pada kamera digital hal ini akan disebut noise. Tidak demikian untuk kamera analog. Menurut admin, fotografi bukanlah selalu mengenai ilmu tapi juga seni. 

Misal sobat ingin memotret sebuah pertandingan olahraga lari. Tentunya sobat harus menggunakan ASA tinggi seperti ASA 1600 agar objek pelarinya tertangkap. Oleh karena itu admin berikan penekanan bahwa ASA yang sobat gunakan disesuaikan dengan situasi pemotretan. Hasil grain atau berbintik pun mungkin akan terlihat bagus bila sobat menggunakan film Hitam-Putuh (B&W). 

grain picture
Contoh Grain dengan ASA tinggi

b. Film Lambat (Slower Film). ASA film lambat atau rendah merupakan kebalikan dari situasi penggunaan ASA cepat atau tinggi. ASA rendah biasanya digunakan untuk kondisi pencahayaan yang kurang terutama untuk outdoor. Efek grain akan berkurang bila menggunakan ASA rendah, namun sobat harus menyeimbangkannya dengan shutter speed yang rendah pula. 

ASA rendah akan memberikan hasil yang baik untuk landscapes photography atau memotret benda-benda langit. Tidak jarang ASA rendah pun digunakan untuk memotret sunset dengan long exposure memakai speed Bulb (B). Bila sobat memakai speed rendah terutama bulb, umumnya kamera analog sobat akan bergetar sehingga menjadi shake atau goyang. Biasanya kamera-kamera analog buatan jerman yang memiliki bahan material yang berat akan sudah bergetar pada speed 1/8s. 

Untuk mengantisipasinya, sobat bisa menggunakan tripod agar tidak mengganggu konsentrasi. Namun ASA rendah akan menjadi masalah bila sobat memotret dalam ruangan (indoor) atau memotret objek-objek yang bergerak cepat. Sebenarnya sobat bisa menggunakan ASA rendah sesuka sobat, selama sobat bisa mengontrol kondisi cahaya pada saat pemotretan. 

6. Film Expired 

Lalu bagaimana dengan film yang sudah expired min, apa masih bisa digunakan? Film expired bisa dilihat di kotak bungkusnya terdapat tanggal kadarluarsanya. Film expired ini memang salah satu solusi terutama untuk yang baru pakai kamera analog karena harganya yang lebih murah. Jadi sobat tidak takut untuk menghabiskan berol-rol film untuk latihan. terutama saat ini agak sedikit sulit mendapatkan film yang masih fresh dengan harga miring, apalagi film dengan ASA di atas 200. 

Namun admin tekankan bahwa saat ini film fresh yang ASA 200 masih diproduksi seperti Fujifilm. Sobat bisa cek di postingan admin yang lain tentang film yang saat ini masih diproduksi. Film-film merk lain pun sebenarnya masih diproduksi seperti Agfa dan Ilford, namun saat ini importir film di Indonesia masih kurang. Untuk mudahnya, sobat bisa mencari via online. Bila sobat cari banyak sekali yang menjualnya dengan berbagai merk dan ASA. 

Film expired benar-benar masih bisa digunakan sobat. Namun sobat harus mendapatkan film expired dengan kondisi bungkus kotaknya masih rapi dan bagus. Kalau bisa carilah film expired yang rentang kadarluarsanya di atas tahun 2000-an. Di samping itu jangan membeli film expired di atas ASA 400 karena semakin tinggi ASA semakin cepat film tersebut memburuk termakan usia. 

Pada semua kotak film tertulis dianjurkan untuk sesegera mungkin memproses film apabila telah digunakan. Namun terkadang kita tidak memiliki cukup waktu untuk mencucinya atau pergi ke tempat jasa cuci film. Simpan film fresh atau expired di kulkas atau tempat yang tidak lembab. Dalam keadaan dingin, film akan tetap terjaga kualitasnya. 

Terkadang bila sobat menggunakan film expired, akan tercipta pergesaran warna yang unik untuk tujuan efek artistik. Namun demikian, usahakan jangan menggunakan film expired apabila sobat ingin memotret yang merupakan pekerjaan sobat, misalnya foto wedding. Bila memang ingin digunakan, pastikan pada penjualnya bahwa hasilnya masih tetap bagus. 

Pendiri Eternal Light Camera dan Eternal Light Digital Marketing Services. Seorang professional digital marketing, fotografer kamera analog, penulis, content creator, kolektor, pemopuler kembali kamera film di Indonesia dan distributor kamera analog. Saat ini bertempat tinggal di Depok

262 comments:

«Oldest   ‹Older   1 – 200 of 262   Newer›   Newest»
Unknown said...

kalo film itu harus disimpan dalem kulkas terus ya mas?

Bekti Supriadi said...

Halo mas Ardi Wiranata thanks sudah mampir. Roll film disarankan alangkah baiknya segera diproses setelah digunakan. Namun terkadang kita tidak punya waktu untuk cuci sendiri atau ke tukang cuci foto. Nah agak film tidak rusak sebelum diproses memang ngakalinnya banyak yang disimpan di dalam kulkas. Namun sebenarnya bisa disimpan dimana saja asalkan tempatnya tidak lembab, karena akan muncul jamur putih2 di klisenya nanti. Semoga membantu.

Unknown said...

Halo mas.
Mau nanya, apakah mas punya pdf-nya Manual Book untuk Nikon FM10? Terima kasih mas sebelumnya

Bekti Supriadi said...

Ada mas Lukman Puraga. Silahkan tinggalkan alamat email. Nanti saya kirim. Trims

Anonymous said...

Salam kokang dan jepret bro.. Saya pemula, kamera sy yashica 35 gt. Ada g kontak/chat yg bisa sharing/tanya2 mengenai kamera analog sy? Atau punya file pemandu pemakaiannya? Trims.
Email: issabellamarria@yahoo.com

Bekti Supriadi said...

Halo mba/mas anonymous trims sudah berkunjung. Untuk kontak sudah tertera di semua postingan awal dan di setiap postingan penjualan. Untuk buku manual yashica electro 35 GT sudah di emailkan. Trims semoga membantu.

ergelzet 93 said...

Halli mas saya juga pakai kamera analog yashica electro 35 gsn minta dong ilmu tentang buku panduan pemakaiannya kitim ke email saya ragilariansyah@yahoo.com

Bekti Supriadi said...

Hai mas/mba Ergelzet 93 trims sudah mampir. Buku panduan untuk Yashica Electro 35 GSN sudah diemail.

Unknown said...

mas bekti pernah tau kamera analog jenaflex am-1? mohon share nya mas kl mengerti ttg kamera tsb, maaf sblm nya krn msh newbie

Bekti Supriadi said...

Halo mas Unknown, tks udah mampir. Jenaflex AM-1 itu sebenarnya Praktica BC-1, namun versi untuk diexport ke United Kindom. Versi seri pertamanya ada stampel Carl Zeiss Jena di bagian depan body. Kamera ini merupakan SLR analog yang dibuat pada tahun 1985-1987, made in VEB Pentacon Dresden yang bekerjasama dengan VEB Carl Zeiss Jena. Mount lensanya Praktica B mount EDC (electronic diaphragm control). Silahkan meninggalkan alamat email bila ingin manual booknya. Semoga membantu.

Anonymous said...

Mas Bekti mungkin tahu dimana saya bisa membeli film secara online karena saya kesulitan mencari toko yang masih menjual film roll di kota saya, baik yang sudah maupun belum expired. Terima kasih

Bekti Supriadi said...

Halo mas/mba anonymous tks udah mampir.coba Cek di bukalapak, tokopedia atau kaskus. Di sana saya lihat banyak yang jual (maaf bukan promosi)

Anonymous said...

Sebelumnya saya sudah coba mencari di situs-situs tersebut dan tidak ada. Saya coba bertanya di sini, siapa tahu bisa dibantu informasinya. Terima kasih

Bekti Supriadi said...

Wah aneh juga ya padahal saya belum lama mencari di situs-situs tersebut dan masih ada yang jual. Kalau mas/mba di Jakarta, bisa mampir ke Matraman atau Jl. Sabang. Mudah-mudahan masih tersedia. Semoga membantu.

Unknown said...

Mas saya yashica 35 gsn juga, boleh kirimin juga ga mas buku panduannya ke filza_jiji@yahoo.com

Bekti Supriadi said...

Sudah di email mas Filza Rifqi. Semoga membantu.

Unknown said...

Mas Bekti, saya baru pertama kali terjun ke dunia kamera analog, untuk kamera Asahi Pentax Spotmatic F ada buku panduannya tidak ya? dan untuk komunitas atau individu yang dapat saya ajukan pertanyaan mengenai kamera ini ada atau tidak ya? Mohon informasi nya. Terima kasih

Bekti Supriadi said...

Trims udah mampir mas Christophoroes Jonathan. Silahkan tinggalkan alamat email untuk buku panduannya dan silahkan ajukan pertanyaannya mungkin kami bisa membantu.

Anonymous said...

Mas bekti, kamera analog dan kamera rangefinder sama saja atau beda? Saya punya Nikon RF10, apakah ada buku manual/panduannya?. Mohon dibantu mas, terima kasih.

Bekti Supriadi said...

Trims udah mampir mas/mba anonymous. Kamera rangefinder itu termasuk ke dalam salah satu jenis kamera analog, sama halnya dengan kamera analog SLR dan lain sebagainya. Nikon RF10/smiletaker tahun 1992. Silahkan meninggalkan alamat email mas/mba. Trims

Anonymous said...

Terima kasih sudah dijawab mas.
Ini alamat email saya doniwgn@gmail.com

Mau nanya lagi mas, dengan kamera rangefinder agar hasil foto bagus apakah ada tipsnya? Karena kamera saya tidak ada tombol pengaturan iso dll, hanya ada tombol shutter

Bekti Supriadi said...

Nikon RF 10 itu bukanlah masuk kamera analog rangefinder mas/mba. Di US kata RF itu menjadi 'smile taker'. Kalau dilihat dari mekanisnya seperti halnya AF/AE/QD atau RD pada Olympus. Kamera ini masuk ke analog point & shot atau compact analog camera. Umumnya sudah auto focus dan auto exposure jadi tinggal masukkan film dan baterai dan jepret. Nanti kamera yang akan mengatur sendiri ASA dan lain-lainnya tergantung kondisi cahaya. Semoga membantu.

Anonymous said...

Terima kasih mas..

Ditunggu emailnya hehe

Bekti Supriadi said...

Sudah diemail mas, semoga membatu.

Anonymous said...

simpen di kulkas yg bagian atas atau bawah mas? kan ada yg untuk tempat es batu dan yg biasa
masih baru dalam dunia analog mas hhe

Bekti Supriadi said...

Halo mas anonymous, bila diletakkan di freezer atur suhuhunya agar tidak terlalu dingin, nanti bisa jadi es batu.

Unknown said...

Mas minta tolong email buki panduan yashica 35 gsn juga dong. Ke daka.erza@gmail.com
Makasih ya..

Anonymous said...

Mas bekti saya masih pemula ini di dunia analog, maksud dari setiap roll film dengan ASA sekian, itu maksudnya apa ya? apa jika kita pakai roll film dengan ASA 200 kita harus mengubah ASA pada kamera kita dengan ASA 200, jika pakai roll film ASA 400, ASA pada kamera jg harus 400 (ASA kamera sama dengan ASA roll yang dipakai)?

jika tidak harus sama, sebenarnya ASA pada roll film itu patokan untuk apa sih?

terimakasih.

Anonymous said...

gak jadi, udah baca, ternyata sudah dijelaskan diatas hehe makasih mas bekti

Anonymous said...

Selamat siang
Kak minta tolong kirimkan buku panduan Canon ae-1 ke blackbeetlebox100@gmail.com dong. Makasih

Unknown said...

Halo mas Bekti, saya ardy pengguna FM 2+28-70+Kodak colour 200. Pas saya nyuciin film saya lihat hasilnya kurang detail, bisa di jelaskan mas kenapa? Oh iya kalau ada panduan Nikon FM 2 & Nikon FX90 saya mau ya mas di email ke ardyrakhmad@yahoo.com. terima kasih

Bekti Supriadi said...

Sudah dibalas diemail mas/mba anonymous. Untuk canon ae-1 ukuran filenya cukup besar jadi tidak bisa lewat email. Bila mas/mba punya media lain yang bisa mengirim file dalam ukuran besar, silahkan dikabari. Trims

Bekti Supriadi said...

Kurang detailnya bisa dijelaskan seperti apa mas Ardy Rakhmad? Buku manualnya sudah diemail.

Unknown said...

Mas, light meter di pentax k1000 saya stuck ditengah. Ganti batre juga sama saja. Kira2 apa yg salah ya mas? Trus kira2 bisa kah diperbaiki atau harus ganti body?

Bekti Supriadi said...

Trims sudah mampir mas Ferri Setiawan. Sepengalaman saya bila jarum metering Pentax k1000 stuck ditengah penyebab utamanya karena baterai yang digunakan sudah lemah. Coba ganti dengan yang baru sambil rumah baterainya dibersihkan. Usahakan jangan sampai ada karat dan kotoran lainnya yang tertinggal bisa menyebabkan arus listriknya tidak konek. Setelah itu set segitiga aperture dengan benar (ASA, speed dan aperture). Biasanya jarum metering akan langsung naik di pentax K1000 bila kita set speed B dan ASA 100. Ada juga kasusnya jarum metering yg stuck dibawah. Namun bila tidak jalan juga sepertinya perlu diservis. Mungkin ada kabel konektornya yang putus. Semoga membantu.

Melvina Liongga said...

Halo kak! Saya mau tanya, kemarin pas pertama kali pasang film sempet saya buka-tutup dan lepas-pasang film dari chambernya. Bahkan sempet aku roll masuk ke canister lagi.. apakah ada kemungkinan terbakar? Kalau memang terbakar,hanya bbrp frame yg terekspos atau 1 roll filmnya ya? Terimakasih banyak kak 😃 maklum ni newbie,dpt warisan konica c35efp dr ibu

Bekti Supriadi said...

Trims mba/mas Melvina Liongga sudah mampir. Ada baiknya ketika mengisi film dilakukan di tempat yang teduh atau di tempat yang tidak langsung terkena sinar matahari karna hal tersebut akan merusak kualitas dari klise. Roll film 35mm yan belum digunakan memang dibuat untuk sensitif terhadap cahaya. Jadi bila mba/mas membuka tutup/mengeluarkan roll film di tempat teduh sepertinya tidak jadi masalah. Bila sebaliknya, tergantung mana yang kena cahaya langung/cacat. Dan usahakan klise jangan sampai rusak/baret karna mengurangi kualitas hasilnya nanti. Hal ini pun bisa terjadi ketika kita salah meletakan klise di rel saat pencucian film. Semoga membantu

Melvina Liongga said...

terimakasih kak sudah dibalas :D saya sih kemaren pasangnya kebetulan di dalam ruangan dan remang,ga bener2 kena cahaya matahari langsung. terimakasih banyak :D

Anthony said...

Halo mas, saya mau nanya kalau untuk kamera nikon l35af itu dia punya lightmeternya ga mas? Sama kalau ada buku manualnya boleh di emailkan mas ke anthonyjuan@outlook.com thanks mas

Bekti Supriadi said...

Halo mas Anthony trims sudah mampir. Nikon L35AF merupakan kamera analog point and shoot pertama yang dibuat oleh Nikon. Seperti kebanyakan kamera analog jenis ini, metering sudah tidak ada karena sudah full automatic. Jadi tinggal masukkan film dan kamera akan bekerja sendiri. Sudah diemail buku manualnya. Semoga membantu.

Unknown said...

Halo Kang Bekti, salam kenal..

Saya pemula pengguna pentax k1000, kendala saya tiap kali cuci scan film selalu aja ada foto yg tidak terscan sama sekali di klise roll film nya. misal dari 36 foto, ada 10 foto yg tidak muncul gambar sama sekali. itu kenapa ya biasanya? mohon masukannya, dan barangkali Kang Bekti punya kontak whatsapp atau line biar sy bsa tanya2 lgsung mohon diemail ke sy di sandiarjanggi@gmail.com . Terimakasih.. :)

Bekti Supriadi said...

Sudah dijelaskan via line ya mas/mba unknown. Trims sudah mampir semoga membantu.

conggg said...

halo mas bekti, saya mau nanya karena kebetulan saya punya masalah yang sama dengan anonymous sebelumnya. saya baru mencuci 1 roll film di lab dan orang labnya bilang tidak ada gambar yang muncul.. saya bingung sekali.. mohon penjelasannya ya mas.. trimakasih

Rian Restie Riyadi said...

Hi mas,aku pengguna baru ricoh gx1. Mas punya manual book nya buat jenis ini?

Dan untuk baterainya,ada masukan dimana aku bisa beli baru ya? Atau kamera ini bisa fungsi ga tanpa baterai?

Mohon pencerahannya masih newbie.hehe

Bekti Supriadi said...

Halo mba Rian Restie Riyadi trims sudah mampir. Ricoh GX-1 merupakan kamera analog rangefinder yang dapat digunakan secara manual dan auto exposure seperti canon canonnet QL. Untuk menggunakan metering auto exposure tinggal set ring aperture di tanda A. Mode ini memerlukan baterai mercury, namun biasanya bisa dicoba dengan LR44 yang masih banyak dijual. Buku panduannya sudah diemail. Semoga membantu.

FreakMan said...

mas sya mau tanya
kamera saya olympus superzoom 760 apa masih bisa diberi lensa??
kalo ada pdf nya bisa di kirim di
freakgoat1@gmail.com
trimss

Bekti Supriadi said...

Trims sudah mampir mas Freakman. Olympus superzoom 760 merupakan kamera analog pocket jadinya lensa tidak bisa diganti-ganti. Buku manualnya sudah diemail. Semoga membantu.

FreakMan said...

Trims untuk bukunya :D
kalo kameranya kan pocket apa masih bisa setting segitiga exposure..??

Bekti Supriadi said...

Untuk Olympus superzoom 760 ini tidak bisa karena sudah auto fokus, tinggal jepret mas Freakman.

FreakMan said...

mas.. kalo ingin cuci film sendiri cairan yang dipake apa aja ya??
sama belinya di toko apa?? trims

Bekti Supriadi said...

Trims mas FreakMan sudah mampir kembali. cairan yang digunakan ada empat, yaitu developer untuk merontokkan silver halida yang tidk terekspos cahaya, stop bath untuk menghentikan proses cairan developer, fixer untuk mengubah silver halida menjadi silver black agar film tidak lagi peka terhadap cahaya, dan air untuk membilas sisa-sisa cairan kimia sebelum dikeringkan. Cairannya bisa dibeli via online atau cari di pasar baru. Selain cairan kimia, mas juga harus mempersiapkan alat-alatnya bila ingin mencuci film sendiri. Semoga membantu.

Anonymous said...

sekalian mas, yashica 35gs. egijonathan@gmail.com , terimakasih.

Bekti Supriadi said...

Sudah diemail mas/mba anonymous untuk buku manual yashica electro 35 GS. Trims

Unknown said...

Mas saya pemula mau tanya apakah kamera Holga GCFN termasuk kamera jenis lomo atau bukan? Roll film jenis apa yang cocok digunakan pada kamera ini? Kalo ada pdf tips cara dan penggunaannya boleh kirim ke email ini bossanggaw@gmail.com terima kasih sebelumnya...

Bekti Supriadi said...

Trims sudah mampir mas Angga Wibowo. Holga GCFN masih satu keluarga dengan lomo walaupun menggunakan format film 120mm. Masuk juga toycam. Buku manualnya sudah diemail, semoga bermanfaat.

Unknown said...

Halo Mas Bekti, saya baru mulai menggunakan kamera Analog, terima kasih artikelnya jadi bahan saya memperdalam kamera analog mas.
Untuk Canon Canonet ql17 Giii, apakag ada manual booknya mas? Saya mau memperdalam lebih. Bisa diemailkan ke: satryoyudoutomo@gmail.com

Terima kasih sekali mas untuk sharingnya.

Bekti Supriadi said...

Trims mas mas Satryo Yudo Utomo atas apresiasinya. Buku manualnya sudah diemail. Semoga membantu.

Anonymous said...

Halo mas bekti.. Terima kasih atas penjelasannya yang sangat informatif. Saya tertarik dengan kamera analog, kali ini saya baru memperdalam kamera tsb. Saya pakai kamera analog Braun SR2000 (Nurnberg) dan benar yang mas bekti paparkan, kameranya cukup berat bagi saya hehe. Kalo boleh dikirimkan buku panduannya mas ke email saya : dustyduts@gmail.com
Terima kasih mas, salam kokang dan jepret!

Unknown said...

Halo mas, saya baru pake kamera analog rangefinder Canonet QL17 GIII bisa minta tolong kirim buku panduannya ke email kukuhhimawans@gmail.com
Terima kasih sebelum nya mas

Anonymous said...

selamat sore mas, mau tanya saya dikasih temen camera canon ft ql cara menggunakannya gmana ya? dan klomau beli roll filmnya dmana ya terimakasih

Bekti Supriadi said...

Trims sudah mampir mas/mba anonymous. Silahkan tinggalkan alamat email untuk buku manual canon ft ql.

Bekti Supriadi said...

Trims mas/mba unknown sudah mampir. Buku manual canonet ql17 giii sudah diemail. Semoga membantu.

Bekti Supriadi said...

Salam kokang dan jepret mas/mba anonymous. Buku panduan Braun SR2000 sudah diemail. Semoga membantu.

Anonymous said...

Hallo mas bekti, terima kasih atas ilmunya �� saya punya nikon l35ad, apa mas punya manual booknya? Saya bisa minta tolong kirim ke firmann.maulana@gmail.com, terima kasih ��

Bekti Supriadi said...

Sudah diemail mas/mba anonymous. Semoga membantu.

Anonymous said...

Hallo mas bekti ilmunya sangat bermanfaat sekali.. saya nubie mas dalam hal kamera analog skrg saya baru punya kamera minolta riva zoom70. Apakah ada manual booknya mas? Kalo ada tolong di email kan ke kelompok3kuy@gmail.com Terima kasih mas������

Bekti Supriadi said...

Sudah diemail mba/mas anonymous, semoga membantu.

Anonymous said...

Halo mas Bekti :) terima kasih untuk infonya sangat memberi pencerahan untuk saya, meskipun baru sekarang tahu nya ��
apakah mas punya manual book untuk olympus trip 35? karna saya masih suka bingung menggunakannya. dan kira-kira jenis film apa yang baik dipergunakan untuk kamera ini.
terima kasih mas ��

Bekti Supriadi said...

Trims sudah mampir mas/mba anonymous. Silahkan tinggalkan alamat email untuk buku manualnya. Untuk film disesuaikan saja dengan kebutuhan. Misal merk Fuji biasanya lebih bagus untuk outdoor dan lain sebagainya.

Anonymous said...

ini mas rioken7769@gmail.com
terima kasih atas balasannya

Bekti Supriadi said...

Sudah diemail mas/mba anonymous buku manualnya. Semoga membantu.

Unknown said...

Mas saya punya kamera analog merknya Modern 280s, saya newbie di dunia analog, apakah kamera tersebut mempunyai hasil yang cukup bagus?

Anonymous said...

Halo mas bekti, saya baru beli ricoh 35 zf, masih bingung cara gunainnya kalo mas bekti ada manual booknya, tolong email ke dito.sudrajat@yahoo.co.id ya. Makasih banyak mas

Bekti Supriadi said...

Halo mas Drajat Adi, trims sudah mampir. Untuk hasil sebenarnya tergantung penggunanya. Bila peggunanya bisa memaksimalkannya, hasilnya bisa cukup bagus. Tapi kita tidak menutup mata bila tiap-tiap kamera analog dan lensanya memiliki kualitasnya masing-masing. Semoga membantu.

Bekti Supriadi said...

Halo mba/mas anonymous, buku manualnya sudah diemail. Semoga membantu. Trims sudah mampir.

Anonymous said...

Halo mas bekti, saya baru banget beli yashica 35 gsn. Belum paham cara pakai nya mas. Ada manual book nya mas? Mohon email ke dikiways@gmail.com terimakasih mas sebelum nya.

Bekti Supriadi said...

Halo mba/mas anonymous trims sudah mampir. Buku manualnya sudah diemail. Semoga membantu.

Anonymous said...

Belum masuk nih mas manual book nya hehe

Bekti Supriadi said...

Coba space email mba/mas diatur karena diemail saya laporannya failed terus. Tks

Anonymous said...

Pernah pakai ricoh kr5 mas? Review dong hehe

Bekti Supriadi said...

Ricoh KR-5 itu diproduksi sekitar tahun 1975, made in Ricoh, Japan. Mount lensanya yaitu K mount sama dengan Pentax karena satu pabrik. Jadi lensa Pentax bisa dipakai ke body merk Ricoh dan sebaliknya. Kamera ini termasuk kamera SLR manual analog standard dan lebih diperuntukkan untuk yang baru mencoba pakai kamera analog. Secara mekanis tidak ada yag berbeda cara pakainya dengan kamera analog manual lainnya. Kita hanya menyeimbangkan segitiga exposure yaitu shutter speed, ASA dan aperture. Kamera ini haya memiliki speed sampai 1/500, lebih rendah dari fujica mpf105. Namun demikian kamera ini bagus untuk dibawa street photography dengan objek-objek tidak bergerak. Semoga membantu.

Anonymous said...

Lantas apa ada perbedaan antara kr5 dengan kr5 super, mas?

Bekti Supriadi said...

Hanya beda di shutter speed. Kr-5 Super speed sampai 1/1000s dan Kr-5 Super II sampai 1/2000s.

Unknown said...

Assalamualaikum mas.. saya pengguna baru di dunia analog ini. saya mendapatkan kamera warisan yashica/kyocera 108 SLR.. nah saya masih kurang paham bagaimana cara merawat dan menggunakannya, namun saya tertarik untuk melakukannya.. bolehkan saya minta kontak (Line/WA/Instagram) yang bisa dihubungi?

Bekti Supriadi said...

Trims sudah mampir Mas Hanang Krisnadi. Line/WA sudah tersedia di tiap postingan penjualan kamera atau lensa. Bisa juga dilihat di sidebar sebelah kanan di tampilan web.

Anonymous said...

Halo mas, saya baru beli kamera analog rangefinder Canonet QL17 bisa minta tolong kirim buku panduannya ke email defuztriya @gmail.com
terima kasih sebelumnya.

Anonymous said...

maaf mas emailnya kurang tepat.
defuztriyan@gmail.com

Bekti Supriadi said...

Sudah diemail mas buku panduannya. Semoga membantu.

Anonymous said...

maaf mas emailnya belum masuk ya? bisa dikirim ulang ke defuztriyan@gmail.com
terimakasih sebelumnya

Bekti Supriadi said...

Coba inbox mas dikosongkan terlebih dahulu mungkin penuh. Karena statusnya failed.

Unknown said...

permisi mas, saya kebetulan baru dapat warisan kamera rangefinder ricoh gx1. bisa minta tolong kirimkan manual booknya ke restufauzi161296@gmail.com tidak? terimakasih sebelumnya.

Bekti Supriadi said...

Trims mas Restu Fauzi sudah mampir. Buku manualnya sudah diemail. Semoga membantu.

Unknown said...

mas mau nanya, cara membuat roll film jadi klise itu gimana ya ?

soalnya kemarin mau cetak foto terus dia bilang kalo masih roll film dia ga bisa cetak, tapi kalo sudah jadi klise dia bisa. kira kira itu maksudnya gimana ya? hehehe maklum masi newbie ni

Unknown said...

hallo mas bekti, saya baru dapet warisan fujica st701 bisa minta tolong kirim manual book nya ke email reyhermansyah@gmail.com gak?
makasih sebelumnya

Unknown said...

oh iya mas, kalo ada saya minta tolong dikirimin manual book canon prima zoom 70f hehe dewodiwangkoro@gmail.com

terimakasih sebelumnya mas.

Bekti Supriadi said...

Trims mas Dewo Diwangkoro sudah mampir. Setelah dipakai, roll film harus dicuci terlebih dahulu agar menjadi klise. Kemudian baru bisa dicetak. Buku manualnya sudah diemail. Semoga membantu.

Bekti Supriadi said...

Trims sudah mampir mas Rey Hermansyah. Buku manualnya sudah diemal. Semoga membantu.

Anonymous said...

Permisi mas saya masi newbie di dunia kamera analog dan kemarin baru dapet canon canonet GIII ql 19
Lensa 45mm
Boleh minta manual booknya mas hehe
Di email saya
Pandusandhyareza@gmail.com

Terimakasih banyak mas������

Bekti Supriadi said...

Buku manualnya sudah diemail mas/mba anonymous. Semoga membantu.

Unknown said...

mas kalo roll film yg sudah terpakai dan skg saya posisi di solo tdk ada tempat cuci film baiknya di simpan di kulkas apa di lemari pakaian saja ya mas ? minta manual book nya Brica Intel 28mm wide angle ya mas kamera point and shoot ini

email : pdianpurnama@gmail.com

Bekti Supriadi said...

Trims mas Dian Purnama Putra sudah mampir. Film yanh sudah dipakai memang ada baiknya segera diproses untuk dicuci. Namun apabila waktu dan kondisi tidak memungkinkan, memang lebih baik ditaruh di kulkas atau tempat yang suhunya agak dingin. Boleh juga di tempat lain yang penting tidak di tempat yang bikin berjamur. Maaf untuk buku manual kamera tersebut kebetulan tidak punya. Semoga membantu.

Unknown said...

Halo mas, saya jg newbie di dunia kamera analog..saya baru beli kamera fujica m1 untuk latihan awal2, boleh saya minta buku panduannya jika mas ada? Ini email saya puanmhrn22@gmail.com terimakasih banyak mas

Bekti Supriadi said...

Trims mba Puan Maharani sudah mampir. Kebutulan buku manual Fujica M-1 atau Fujica MA-1 saya sudah tidak ada, dulu saya punya aslinya. Kamera ini masuk ke compact analog camera atau point and shoot. Mirip dengan Prima 35 dan Konica Pop. Kalau sekarang sama dengan holga. Cara kerjanya mudah. Tinggal masukkan film, kokang, tembak ke objek dan jepret. Kalau pun ada settingan lainnya, biasanya hanya menentukan situasi cahaya berupa gambar indoor, cloudy atau sunny. Semoga membantu.

Fathia said...

Mas, saya mau nanya. Saya masih newbie dan punya Kamera pentax k1000. Kalau misalnya light meteringnya mati, apakah bisa diservice? Dan untuk roll film kira2 yang rekomendasi buat pentax k1000 apa ya mas? trims.

arzrose said...

halo mas, saya pake Fujica ST901 posisi Light Meter mati (aku ganti pake app Lux di iphone, setiap sebelum take aku ukur trus ku catet) overall semua fungsi normal & dan aku shot pake fujifilm superia exp 2002. biasanya pake kodak CP200 atau agfa 400 aman2 aja.. tapi aku ngga tau gimana cerita nya... pas aku pake yg f-superia exp 2002 ini pas mau roll back kok gulungan rasanya enteng (posisi ngga brani buka takut masih banyak yg belum ke gulung kan) akhirnya braniin diri buka chamber dikamar yg gelep, ternyata bener ada yg belum kegulung kira2 10-14 frame. akhirnya ku copot paksa, trus ku load kodak CP 200, sampe abis, nhaa yg ini roll back lancar jaya..

pertanyaan nya, kenapa ya mas kok film nya ngga bisa di roll back? apa ada bagian yg rusak di dalem roll atau krn film exp sifatnya gitu? trus gimana nasib roll film yg ngga kegulung itu, apa kebakar atau aman aja kalo dicuci?

thx mas untuk responya :)
aris, jogja.

Bekti Supriadi said...

Trims sudah mampir mba Fathia. Umumnya metering kamera analog manual seperti Pentax k1000 masih bisa diservis. Namun apabila karena satu hal rusaknya berat, part dalamannya harus diganti dan butuh kanibalanya. Kalau soal film sebenarnya yang mana aja cocok, yang penting formatnya film 35mm. Mau black and white atau color tinggal disesuaikan dengan keperluan. Semoga membantu.

Bekti Supriadi said...

Halo mba/mas Arz Rose trims sudah mampir. Bila kondisinya memang demikian kemungkinan besar cartridge atau tabung roll filmnya ada yang rusak di bagian dalamnya. Seingat saya, di bagian dalam tabungnya itu bentuknya seperti take up spool pada kamera untuk menggulung klise ketika rewind. Biasanya bila rusak atau ngelos seperti itu terdengar bunyi kretek...kretek...kretek. Selama filmnya tidak terpapar cahaya, kemungkinan besar hasil jepretannya masih aman. Harus dicuci untuk memastikannya. Semoga membantu.

Fathia said...

Makasih mas atas informasinya. Boleh saya minta buku manualnya mas jika ada? Ini e-mail saya fathiandra09@gmail.com terima kasih banyak mas

Bekti Supriadi said...

Sudah diemail mba buku manualnya. Semoga membantu.

Fruitebae said...

Halo mas mau nanya saya pakai kamera lomo yang jenis la sardina beli 2012 baru dipakai satu film dan belum berani pakai lagi karna blank sekali tentang kamera analog. Yang saya tau hanya cara foto dan jenis filmnya 35mm. Pertanyaannya apa ada teknik khusus untuk jepretnya dan saya bingung bedanya antar film seperti fujifilm dan kodak dan kalau film ditaruh di tas apa tidak apa apa? Terimakasih mas

Fathia said...

Maaf mas, apa sudah di kirim lewat e-mailnya? Saya baru check inbox belum ada mas. Trims.

Bekti Supriadi said...

Sudah diemail mba Fathia tapi failed terus. Coba inboxnya dikosongkan terlebih dahulu.

Bekti Supriadi said...

Halo mba/mas Fruitebae. Bila sudah dipakai satu roll, coba dicuci terlebih dahulu dan lihat hasilnya. Dari situ kita bisa belajar dimana kurangnya. Lebih baik dicatat ketika motret berapa speed, asa, aperture dan kondisi cahaya saat itu. Teknik awal lebih baik usahakan memahami betul karakteristik dan fungsi kamera. Kemudia pahami kondisi cahaya, karakter objek, belajar framing objek dan jepret. Bila sudah mahir, baru kita eksplor kreatifitas kita. Semua film yang disebut sama-sama berukuran 35mm. Tapi punya khas masing-masing. Fuji tone nya lebih kehijauan, kodak lebih kekuningan dan agfa lebih kemerah-merahan. Ada yang bilang kodak lebih baik di outdoor dan fujifilm indoor. Untuk lebih lanjutnya coba dieksplor. Semoga membantu.

irfan.abdul.herman said...

Om saya sudah lama tertarik dengan kamera analog, biasa cuma pake kamera pocket. Kalau boleh tau dimana bisa beli kamera analog ya om. Di daerah saya pekanbaru tidak ada tempat jual beli kamera analog. Mohon petunjuk om...

Bekti Supriadi said...

Di sini jual kamera analog juga mas Irfan. Silahkan menghubungi nomor kontak yang sudah tertera untuk lebih lanjutnya. Trims

Anonymous said...

Halo Kak...

saya pemula dalm hal jepret-jepret, tp lagi tertarik buat belajar..
Kebetulan ada temen yang menawarkan kamera minolta analog a303si + sigma 70-300mm... Itu menurut kak Bekti bgaimna ya apakah cocok untuk pemula ?

Unknown said...

mas mau tanya, saya sudah putar kokamgnya setelah itu saya matikan kameranya tapi tombol rana kepencet jadi ngeshoot gitu mas padahal belum saya nyalakan kameranya. laitu filmnya udah keisi apa masih kosong ya?
terimakasih

Bekti Supriadi said...

Sudah dibalas via WA ya mas Bayu Amorwa. Trims

Bekti Supriadi said...

Halo mba/mas anonymous trims sudah mampir. Minolta a303si bisa untuk pemula, pengoperasiannya mudah karena sudah pakai auto. Semoga membantu.

Unknown said...

Halo mas bekti, sebelumnya terimakasih banyak buat tulisannya. Sungguh membantu saya buat belajar.

Mas, saya ingin bertanya. Jadi ceritanya saya baru nyoba main analog dan beberapa hari lalu beli pentax hi matic sd. Sebagai pemula di dunia analog saya mau tanya, setelah saya selesai motret 36 kali itu saya kokang lagi kamera saya, kok masih bisa motret ya mas? Jadi saya motret lagi. Kira2 lebih 3 kali.

Setelah itu saya tekan tombol pengait buat lepasin film, lalu saya gulung. Begitu saya buka badan kamera buat ambil film, yg terjadi adalah film nya ternyata tidak tergulung. Malah terlepas dari canister. Itu kenapa ya mas? Mohon bantuannya. Terimakasih.

Irsal said...

Mohon maaf mas. Saya pemula untuk kamera analog. Dan searching ketemu blog ini. Alhamdulillah bantu banget. Kebetulan pas dg komentar atas. Kamera say yashica elektro 35 GSN. Boleh mas share panduan PDF nya? Terima kasih sebelumnya. oirsalina@yahoo.co.id

Anonymous said...

Kalau untuk film lbh baik menggunakan film jenis apa ya untuk belajar ? Thx..

Bekti Supriadi said...

Halo mas Resdi Mulyadi trims sudah mampir. Bila kondisinua demikian, ada kemungkinan film/klise tidak masuk dan tergulung di sprocketnya. Untuk memastikan film/klise sudah masuk di sprocket yaitu dengan melihat tuas rewind apakah ikut mutar ketika dikokang. Bila ikut mutar berarti sudah masuk. Semoga membantu.

Unknown said...

Terimakasih pencerahannya, mas. Oh iya, apa mas Bekti main instagram? Kalo iya id nya apa mas?

Bekti Supriadi said...

Halo mas Resdi Mulyadi. Mohon maaf saya tidak main instagram. Trims

Bekti Supriadi said...

Halo mba/mas anonymous. Film lebih baik disesuaikan dengan format kameranya. Bila kameranya 35mm, pakai film 35mm. Bisa berwarna atau hitam putih. Untuk merk bebas mau yang mana saja. Bila untuk belajar dan harganya lebih murah, bisa pakai film yang sudah expired. Trims

Bekti Supriadi said...

Sudah diemail buku panduannya mba/mas Irsalina. Semoga membantu.

are 'shiny' said...

Hai mas, maaf mau tanya, kalau ada tipe kamera seperti kamera fujifilm disposable, dituliskan bahwa kamera tersebuy expired pd tahun sekian..
Itu y expired kameranya atau filmnya ?

Unknown said...

Halo mas, saya baru pakai kamera analog, mau habis satu roll tapi tempat cucinya lagi tutup karna lebaran, kira2 roll film saya disimpannya gimana ya mas? Jika tidak segera dicuci apa filmnya rusak? Dan bagaimana cara menyimpan roll film agar tahan lama

Bekti Supriadi said...

Halo mba/mas unknown, trims sudah mampir. Agar tahan lama, sebaiknya film jangan ditaruh di tempat yang lembab karna bisa menimbulkan jamur. Biasanya yang suka main analog menyimpannya di dalam kulkas. Semoga membantu.

Valerie Dante said...

Terima kasih bahan bacaan, mas. Apakah mas ada buku panduan Canonmate Novacam 1? Terima kasih :)

Unknown said...

Assalamualaikum, mas mohon bantuan arahan saya pemula pengguna film, boleh minta buku panduan Nikon rf10 ? Terima kasih mas.ini email saya danurberak@gmail.com

Unknown said...

mas.. saya abis jepret ko klisenya ditrawang gakmuncul gambarnya ya?

Unknown said...

ijin bantu menjawab, untuk film setelah selesai pengambilan gambar harus d cuci dlu mas agar menjadi klise, untuk bahan yg d butuhkan dalam proses pencucian film menjadi klise bisa d baca d komentar pada treat ini mas, semoga membantu.

Anonymous said...

Mas adakah buku panduan untuk kamera ricoh? Ini email saya lazuardi6494@gmail.com
Terimakasih..

Anonymous said...

Ricoh F 15s

Bekti Supriadi said...

Trims mas Wisnu sudah bantu menjawab. Betul apa yang dikatakan mas wisnu, setelah dijepret film harus dicuci terlebih dahulu agar gambarnya keluar.

Bekti Supriadi said...

Silahkan cek email mas/mba anonymous. Trims sudah mampir.

Bekti Supriadi said...

Silahkan cek emailnya mas Danur. Trims

Ningtias said...

Halo mas, mau tanya, punya manual untuk Pentax Spotmatic F gak? Masih baru banget nih dengan kamera analog. makasiii

Ningtias said...

emailnya ke aliarachma@gmail.com yaaa

Bekti Supriadi said...

Sudah diemail mba Alia Rachma. Bila belum masuk, coba dikosongkan inbox emailnya. Semoga membantu.

Unknown said...

Mas, ada buku panduan modern 280s, minolta 16QT, sama instamatic camera 76x?
Thx

Bekti Supriadi said...

Halo mba Hasna Afifah. Adanya buku manual minolta 16QT saja. Silahkan tinggalkan alamat email bila mau. Trims

Unknown said...

Waahh mau mas, naahasna@gmail.com

Suka jalan jalan said...

Hallo Mas Bekti, saya pengguna baru kamera film. Kalau boleh saya mau minta manual book untuk Nikon fm2. Ini email saya giiilangsaputra@gmail.com terima kasih

Bekti Supriadi said...

Sudah diemail mas Gilang, semoga membantu.

nayaayya_ said...

halo ka, aku baru dapet warisan kamera fujifilm mdl-55, kalau boleh saya mau minta manual booknya ini email saya mutiarasukmarani29@gmail.com terimakasih

Unknown said...

Mau minta manual book canon av 1 dongg makasi

Bekti Supriadi said...

Silahkan meninggalkan alamat email mas Ryan Limbong untuk buku manualnya. Trims

Bekti Supriadi said...

Trims mba Ty_Mutiy sudah mampir. Maaf Kebetulan untuk buku manual fujifilm mdl-55 tidak ada. Tapi penggunaanya cukup mudah bila yang model point and shoot.

Anonymous said...

halo mas bekti sebelum nya terimakasih atas ilmunya sangat membantu,saya masi newbie dan menggunakan kamera petri 2.8 ccs,mas ada manual book nya ga ya?jika ada tolong email ke windalaurent2@gmail.com . Terimakasihh

Subiyan said...

halo mas bekti, saya dapet kamera dari bapak saya tapi gak tau cara makenya boleh minta manual booknya. ( FUJICA M1 & HANIMEX VIF 110. jika ada keduanya boleh dikirim ke email saya subiyantoajin@gmail.com

Bekti Supriadi said...

Trims sudah mampir mas Subiyanto. Untuk kedua kamera tersebut, buku manualnya tidak tersedia.

Bekti Supriadi said...

Trims sudah mampir. Buku manualnya sudah diemail. Semoga membantu.

Unknown said...

Assalamualaikum,mas punya buku panduan untuk kamera minolta srt303 tidak??jika punya tolong email ke herwanrinda@gmail.com....terimakasih

Anonymous said...

Halo mas bekti, terima kasih atas informasinya. Mau tanya mas, kalau utk Pentax Espio 150 SL menggunakan baterai apa ya Mas? Dan bisa beli dmn? Kalau utk manual booknya apakah ada? Bisa dibantu email ke raeradp@yahoo.com , thanks mas

Bekti Supriadi said...

Trims mas/mba anonymous sudah mampir. Pentax Espio 150SL menggunakan baterai CR2 lithium. Bisa dibeli di toko perlengkapan kamera atau via online juga ada yang jual. Buku manualnya sudah diemail. Semoga membantu.

Bekti Supriadi said...

Buku manual minolta srt 303 sudah diemail mas abotaboti. Semoga membantu. Trims

Anonymous said...

Pagi mas, mau nanya hehe misal nih kita punya kamera yg umumnya pake film 35 mm nah kita tuh bisa pake film 24 mm ga ya?

Bekti Supriadi said...

Halo mas atau mba Anonymous trims sudah mampir. Sebenarnya bisa saja kamera dengan format film 135mm menggunakan film 24mm atau sebaliknya. Atau kamera dengan format film 120mm pakai film 127mm atau 135mm asalnya kita punya adapternya agar film tersebut masuk ke kamera yang diinginkan. Atau bisa juga bila kita pakai film 120mm ke kamera 127mm atau 135mm, bisa diakali dengan dipotong mengikuti ukuran film tersebut tapi harus keluarkan terlebih dahulu klisenya dari tabungnya. Semoga bermanfaat.

Monic said...

halo mas. kebetulan saya baru punya kamera lomo jenis diana f+ nih hehe, cuman utk nyari roll fim yg 120mm itu emg rada susah diicari ya mas? kalo dr 120mm ingin memakai roll yg 35mm itu, cari adaptornya biasanya dmn ya mas? oiya boleh saya dikirimkan kalo ada pdf tips cara dan penggunaannya boleh kirim ke email ini monstrid57@gmail.com terima kasih sebelumnya hehe

Bekti Supriadi said...

Untuk film 120mm masih ada yang jual meylia. Ada juga yang jual via online. Yang agak susah adapternya bila ingin pakai film format 135mm. Buka manualnya sudah diemail. Semoga membantu.

Unknown said...

Permisi mas mau nnya kebetulan baru nyobain analog ni, nah kebetulan kmrn setelah jepret2 saya saya ingin cuci hasil jepretannya tapi orang bilang nga ada hasil fotoannya mas/kosong, nah itu giaman ya mas, terimakasih.

Bekti Supriadi said...

Trims mas/mba unknown sudah mampir. Hal tersebut sudah sempat saya bahas di postingan lain. Semoga membantu.
https://kameraanalogantik.blogspot.com/2016/07/filmklise-kosong-setelah-dicuci-kok-bisa.html

Unknown said...

Mas bekti saya mau nanya nih, saya baru dapet yashica electro 35 turunan dari bokap, untuk cara tau kamera nya masih berfungsi atau tidak gimana ya mas? Thx mas.

Bekti Supriadi said...

Trims sudah mampir mas Enver Rafid. Coba dikokang dan tekan tombol release. Kalau ngejepret berarti masih fungsi. Kemudian buka bagian belakang kameranya dan putar-putar ring aperture. Bila blade diafragma membesar dan mengecil berarti masih berfungsi dengan baik.

BlackStarDancing said...

Halle mas, saya baru dapet camera olympus trip 35 nih, boleh minta manual book nya? dan rool film apa yanh kira2 cocok
Prayogaputrario@gmail.com
Thanks mas...

Bekti Supriadi said...

Trims sudah mampir mas Rio. Buku manualnya sudah diemail. Untuk filmnya bisa menggunakan merk apa saja baik colour maupun black and white. Yang penting format 135mm. Semoga membantu.

Unknown said...

mas boleh bagi manual book nya ricoh kr 5 super dong mas. ini emailnya ya mas marnataopinadelpho@gmail.com

Satrio k a said...

Halo mas.. kalau ada minta buku panduan untuk kamera modern 280 ya mas, ke satrioangriawan16@gmail.com..makasih ya mas

Unknown said...

Mas saya baru pertama kali terjun kamera kokang atau analog . Saya pakai reflex Rx-3 sama fujica M1 , bisa kasik saran untuk mereka berdua dan kelemahannya apa aja ya mas ??

Bekti Supriadi said...

Trims sudah mampir mas/mba unknown. Buku manual Ricoh KR5 Super sudah diemail. Semoga membantu.

Bekti Supriadi said...

Maaf mas Satrio. Untuk buku manual moder 280 tidak tersedia. Trims

imad said...

Salam mas.
Kalo untuk satu roll film (36) apakah ada batasan waktu untuk menhabiskannya. *Misalnya tidak boleh lebih dari 1 minggu didalam kamera . atau gimana mas. Mohon pencerahannya

Unknown said...

mas,saya boleh minta buku manual untuk braun dn60 dan olympus trip 35 gak? adityapatrick@rocketmail.com

Bekti Supriadi said...

Trims sudah mampir mas Patrick. Buku manualnya sudah diemail. Semoga membantu.

Bekti Supriadi said...

Halo mas Imad trims sudah mampir. Tidak ada batasan waktu ingin dihabiskan kapanpu satu roll. Namun lebih cepat lebih baik. Demikian ketika akan dicuci. Lebih cepat lebih baik dicuci karena bila lembab biasanya akan timbul jamur. Semoga membantu

VincenT said...

Mas, ada buku manual untuk vivitar v3000s? Terima kasih sebelumnya. dananjayasj@gmail.com

Unknown said...

Assalamualaikum mas. Mau nanya nih mas. Kalo misalnya hari ini saya rollnya cuma dipake 4-5 kali jepretan, terus sisa isi rollnya saya gunain buat 1-2 bulan ke depannya lg tanpa mengeluarkan rollnya dari dalam kamera. Itu bakal mempengaruhi kualitas hasil di jepretan saya yg 1-2 bulan sebelumnya ga ya mas? Makasih mas hehe

Unknown said...

Mas kasih tips dong buat fujica m1 . Saya pake fujica m1 tapi kadang bingung pake nya mas . Bisa email di petrusekosantoso1998@gmail.com
Hehehe maaf mas masih baru kenal analog dan toycam mas , bisa tolong bantu sharingnya ya mas

imad said...

wihh sama mas.. kalo saya mah jepret aja dulu.. ntar kan baru keliatan harusgimana gimananya.. try error sih. banyak nyoba.. hehe

Calvin Geraldo S said...

Selamat malam om, maaf saya masih pemula. Apa matinya LCD paka kamera analog poket amat berpengaruh pada saat melakukan potret? Atau bagaimana om? Dan bolehkah saya meminta buku manualkamera Olympus trip 35 dan Ricoh MYport 310 super? Ke alamat surel geraldosugi@gmail.com

Terimakasih sebelumnya om

Unknown said...

misi mas bekti, saya kebetulan newbie . saya baru beli kamera fujica Mpf 105xn. saya susah cari review nya, apa mas bekti punya e-book atau manual booknya ?

terimakasih

Nabilla said...

Mas Bekti, Saya punya camera analog Lomoghraphy lock and load simple use. Ada e-book nya tidak ya? Jika ada tolong hubungi saya di @nabila.rahmayanti@gmail.com

Unknown said...

Mas bekti. Saya kebetulan newbie. Kamera analog saya fujifilm zoom date 1000,saya bisa minta buku manual nya gak ya? litawidiyapra@gmail.com thank you:)

Unknown said...

Halo mas, punya manual yashica 35 gs? Mau dong mas
Ini email saya
alvin.nugraha21@gmail.com
Makasihh

Unknown said...

Mas, kalo di fujica M1, misalkan film counternya udah sampe angka 12, terus tiba-tiba saya cek lagi jadi balik ke angka 1, itu kenapa ya? Apa foto selanjutnya akan meniban foto sebelum²nya? Atau gimana? Mohon infonya, terimakasih.

Bekti Supriadi said...

Halo mba/mas Agildrdlu trims sudah mampir. Biasanya counter film akan otomatis kembali lagi ke awal bila back belakang kamera dibuka. Bila kondisi demikian, foto selanjutnya akan meniban foto sebelumnya. Namun bila counter filmnya yang eror, tidak akan meniban foto sebelumnya. Semoga membantu.

Bekti Supriadi said...

Trims sudah mampir mas Alvin Nugraha. Buku manualnya sudah diemail. Semoga membantu

Bekti Supriadi said...

Trims sudah mampir mba Erlita. Buku manualnya sudah diemail, semoga membantu

Bekti Supriadi said...

Trims sudah mampir mba Nabilla. Maaf buku manual untuk kamera tersebut tidak tersedia.

Bekti Supriadi said...

Halo mas Nizam Syahputra trims sudah mampir. Buku manualnya sudah diemail. Semoga membantu

Bekti Supriadi said...

Trims sudah mampir mas Calvin Geraldo. Sebenarnya matinya LCD pada kamera pocket tidak berpengaruh apapun, mengingat kamera analog jenis tersebut biasanya sudah autofocus. Akan tetapi kita akan mengalami kesulitan ketika ingin mengetahui berapa jumlah frame yang sudah terpakai, loading atau tidaknya film tersebut, kesulitan menentukan mode yang sedang dipakai dan lain sebagainya. Maaf mas untuk alamat emailnya bisa diulang, karena sepertinya masih kurang lengkap.

Bekti Supriadi said...

Betula mas Imad, untuk awal penggunaan kamera analog jangan takut untuk salah atau menghabiskan beroll-roll film karena wajar baru belajar. Untuk fujica M1, maaf mas Petrus buku manualnya tidak tersedia.

Bekti Supriadi said...

Trims mas Adib sudah mampir. Sebenarnya tidak berpengaruh apapun ke hasil jepretan yang sudah kita ambil. Kapapun ingin melanjutkan bisa saja. Akan tetapi jangan terlalu lama sampai bertahun-tahun karena klise bisa lembab atau berjamur. Pengalaman bisa nempel di rel dan take up spool. Semoga membantu.

Bekti Supriadi said...

Trims sudah mampir mas VinvenT. Buku manualnya sudsh diemail. Semoga membantu.

Bekti Supriadi said...

Halo mas Petrus. Kedua kamera tersebut memiliki keterbatasan untuk menentukan ASA, aperture, speed dan range focus. Tapi tetap easy use untuk penggunaan harian. Semoga membantu

Orang awam said...

Misi gan saya pemula...mau dong buku panduan yashica electro 35...terima kasih..
pratamaidyn@gmail.com

Bekti Supriadi said...

Trims udah mampir mas Idyn Paratama. Buku manualnya sudah diemail, semoga membantu.

«Oldest ‹Older   1 – 200 of 262   Newer› Newest»

Contact Us

Phone/WhatsApp :

+62 87888349677

Address :

15th Kukusan Beji, Depok,
West Java

Email :

bekti.supriadi@gmail.com






Testimonial

testi1

Eternal Light Digital Marketing Service sangat membantu saya memperluas jangkauan customer. Brand kami lebih dikenal banyak orang. Sukses terus Eternal Light

Winda Ayu

Owner ON Trip



Our Video



Ketik->Enter->Let's Go