One stop Camera Analog Solution !
Roll Film atau Klise yang Saat Ini Diproduksi Kembali

Roll Film atau Klise yang Saat Ini Diproduksi Kembali

Read Now
Size :
(15 customer review)
 
price/Read Nowsize/Small/Medium/Large/X Large

   
   Salam kokang dan jepret sobat analog. Akhirnya admin memiliki kesempatan kembali untuk berbagi informasi seputar dunia fotografi, khususnya fotografi kamera analog. Pada kali ini admin masih akan mengulas seputar film atau klise yang lebih difokuskan kepada roll film atau klise apa saja yang saat ini diproduksi kembali. Bila sobat sebelumnya sudah bisa menentukan film yang tepat untuk kamera analog sobat (baca: Di sini).

  Kemudian sobat juga sudah mencoba untuk take a shoot tapi setelah dicuci ternyata hasilnya kosong atau kebakar, tentunya sobat membutuhkan roll film yang baru untuk persediaan. Terkadang sobat sering bertanya-tanya dimana saya bisa beli roll film karena di daerah saya tinggal sudah tidak ada yang jual. Dan juga muncul pertanyaan 'apa jaman sekarang film atau klise masih ada yang jual a.k.a masih diproduksi lagi'. Tenang saja sobat, admin pastikan bahwa ketersediaan stock film untuk kamera analog sobat masih banyak. Tidak percaya? Coba baca ulasan admin berikut ini.

(Baca Juga: film setelah dicuci kok hasilnya kosong)


Roll Film di era modern


Sebagian orang saat ini mungkin masih ragu untuk memulai belajar menggunakan kamera analog karena pertimbangan masalah ketersediaan film atau klise di era modern ini. Setelah memasuki era digital, kamera analog mulai terpinggirkan. Hanya segelintir orang yang tetap bertahan menggunakannya termasuk admin. Hal tersebut berpengaruh secara langsung kepada penjualan roll film atau klise, alat dan bahan kimia untuk proses pencucian film.

Kita Sebut saja The Eastman Kodak Company, produsen film Kodak yang memegang posisi dominan bidang photographic film di abad ke-20, dikabarkan  menghentikan penjualan film Kodak di Eropa dan Amerika Utara di tahun 2004. 

Kemudian tahun-tahun selanjutnya, Kodak fokus untuk mulai mengembangkan produk-produk digital. Lalu di tahun 2009, Kodak menghentikan produksi dan penjualan film Kodakchrome. Namun di tahun 2012, perusahaan Kodak dikabarkan bangkrut. 

Admin sempat mengikuti perkembangan beritanya dan sempat terkejut karena admin pada saat itu masih bisa mendapatkan film Kodak Colorplus 200 di pasaran dalam negeri. Ternyata ketika admin cek bagian belakang kotak kardus filmnya, lisensi penjualan untuk wilayah Asia dipegang oleh Thailand. Kemudian dengan kerja keras membenahi semua manajemen perusahaan, menjual aset perusahaan dan mendapatkan suntikan dana dari beberapa perusahaan, Kodak masih bertahan sampai saat ini. 

Dengan semakin pesatnya penggunaan kamera analog sekarang ini, produsen-produsen film atau klise yang sudah berdiri sejak jaman dahulu maupun produsen baru melihat angin segar bagi pangsa pasar penjualan film atau klise. Mereka mulai berlomba-lomba untuk memproduksi dan menyediakan kembali roll film walaupun masih dalam jumlah terbatas dan hanya beberapa format film. 


Brand film yang diproduksi kembali


Berikut ini adalah film atau klise yang diproduksi kembali di era digital.

1. Kodak
  Seperti yang sudah admin jelaskan sebelumnya, Kodak yang bisa bertahan dari kebangkrutan, akhirnya pada tahun 2018 memproduksi dan menjual kembali film Kodak Ektachrome format 135 dan super 8. Hal ini bukan berarti produksi jenis film brand Kodak lainnya dihentikan. Karena perusahaan Kodak hanya menyatakan menghentikan produksi dari jenis film Kodakchrome di tahun 2009, sedangkan jenis film Kodak lainnya tetap diproduksi sampai saat ini. Seperti Kodak Colorplus ASA 200, Kodak Gold ASA 200 (dengan kotak kardus didisain baru), Kodak Ultramax ASA 400, Kodak Portra 400 dan 800, Kodak TX 400 dan lain sebagainya.

Kodak Ektachrome E100
Kodak Ektachrome E100 
Kodak Super 8
Kodak Super 8

2. Yashica
   Berita yang mengejutkan di awal April 2019 datang dari  salah satu produsen kamera yang legendaris, yaitu Yashica. Siapa yang tidak kenal dengan brand kamera yang satu ini yang telah berdiri dari tahun 1949. Produk kameranya sampai sekarang masih laris digunakan oleh pecinta kamera analog, seperti Yashica FX-3 Super 2000. 

Yashica sendiri pada tahun 2008 dibeli oleh produsen kamera Hongkong bernama MF Jebsen Group. Sebelumnya pada tahun 2017, Yashica telah berinovasi dengan memproduksi kamera bernama Yashica Y35, sobat bisa langsung cek di web resminya, yakni sebuah kamera hybrid yang menggabungkan kamera digital dengan sensasi fotografi film secara teknis. Dari fisiknya kamera ini mengambil desain Yashica Electro 35 dan menggunakan film khusus bernama Digifilm.

     Terlepas dari komentar miring mengenai produk kamera ini, admin secara khusus sangat mengapresiasi Yashica yang mencoba mengenalkan kembali kamera analog dan berani berinovasi. Admin pun menunggu-nunggu inovasi dari brand Nikon yang sudah lama membuat blueprint kamera sejenis, tapi benar-benar menggunakan roll film atau klise. Kita tunggu saja ya sobat kelanjutan dari rencana Nikon tersebut.

   Di lansir dari media sosialnya, Yashica pada awal April 2019 memperkenalkan produksi roll film barunya bernama Yashica 400 color negative film C-41 dengan format 35mm. Film ini kabarnya sudah dites oleh fotografer Kerry Jeffrey menggunakan Pentax Spotmatif F dan Lensa SMC Takumar 50mm f1.4. Tapi tidak diketahui apakah film ini sudah dijual bebas atau belum.

Film yashica 400
Yashica 400


3. ADOX
   Untuk brand film yang satu ini mungkin sobat semua agak kurang familiar. Importir terdekat di Asia untuk brand film ini berada di jepang. Untuk di Indonesia sendiri mungkin belum ada importir resminya. Namun untuk sobat yang suka memakai film expired pasti tahu dengan merk film B&W Adox KB14, Adox KB17, dan Adox KB21. 

Pasalnya perusahaan pembuat film, bahan kimia untuk proses film fotografi dan kertas foto ini merupakan perusahaan tertua sebagai produsen material fotografi film.  Di samping itu, pada tahun 1950-an perusahaan ini juga memproduksi kamera analog yang cukup terkenal pada masanya yaitu ADOX Polo.

     ADOX berdiri sejak tahun 1860 berbasis di German dengan nama Fotowerke DR. C. Schleussner Gmbh of Frankfurt am Main. Kemudian pada tahun 1962 dijual kepada perusahaan Amerika bernama DuPont. Tahun 1970an, Dupont menjual formula film B&W Adox kepada Fotokemika di Yugoslavia (sekarang Crotia) dan tahun 1972 meneruskan memproduksi film B&W Adox dengan nama brand Efke. 

Selanjutnya tahun 1999, Adox dikembalikan lagi ke tanah asalnya di German setelah di beli oleh Agfa. Namun Agfa tidak menggunakan trademark Adox. Nama jual Adox sendiri di tahun 2003 diakusisi oleh beberapa perusahaan dan salah satunya oleh Fotoimpex perusahaan German. Di tahun 2015, Adox membeli mesin dari Ilford untuk mengkoting film dan kertas foto. Kemudian dimulailah film merk Adox diproduksi kembali.

    Jadi bisa sobat bayangkan kalau film Adox merupakan gabungan dari teknologi Adox sendiri, Agfa dan Ilford. Di website resminya, Adox mengklaim bahwa film B&W yang dihasilkannya merupakan film tertajam di dunia dan masih diproduksi  handmade secara tradisional. 

Film-film 35mm dan 120mm yang diproduksinya seperti Adox CMS 20 II dengan developer Adotech IV,  Adox CHS II, Adox HR-50, Adox Silvermax, Adox SCALA 160, Adox PAN-X Super 8, dan Adox IR-HR PRO 50. Sumber foto dari website resmi Adox.

Film merk Adox cms II
ADOX CMS 20 II Sold-2018

Film merk Adox HR-50
ADOX HR-50 Tahun 2018
Film merk Adox Silvermax
ADOX SILVERMAX Tahun 2018

4. Arista EDU
    Brand film 135mm  yang satu ini datang dari salahsatu perusahaan supplier perlengkapan kamera analog asal negeri Paman Sam, Los Angles, USA bernama Freestyle Photographic. Diproduksi oleh Foma Bohemia, sebuah perusahaan fotografi yang berbasis di Hradec Kralove, Republik Ceko. Foma Bohemia sudah berdiri sejak tahun 1921 dan memiliki brand filmnya sendiri bernama FOMAPAN. Oleh karena itu, design kotak kardus film Arista EDU mirip dengan FOMAPAN.

  Film Arista EDU yang beredar saat ini dijual dengan nama brand Arista EDU ultra dan memiliki tiga pilihan ASA, yaitu ASA 100, 200 dan 400. Namun film ini tidak support DX-Code. Film ini hanya diproduksi dalam satu warna yakni black and white. Kelebihan dari brand film ini yakni memiliki spectral panchromatic dan fine grain. Sangat cocok dicoba bagi penikmat black and white fotografi.

Film arista edu
Arista EDU Ultra ASA 100

Film arista edu
Arista EDU Ultra ASA 400

Film arista edu
Arista EDU Ultra ASA 200


5. ILFORD
      Siapa yang tidak kenal dengan brand film yang satu ini. Ilford bisa dikatakan sebagai salah satu brand film black and white ternama yang sudah berkecimpung diproduksi film, kertas foto dan bahan kimia dark room lebih dari 140 tahun. Ilford Photo berdiri pada  tahun 1879 dan berbasis di Mobberley, Cheshire, UK. Pada awalnya Ilford didirikan oleh Alfred Hugh Harman dengan nama The Britannia Work Company.

Beberapa brand film yang kita kenal sejak dahulu kala telah bekerjasama dengan Ilford di bawah Harman Technology untuk memproduksi film dengan harga jual yang lebih terjangkau, seperti Kenmerke, APX AgfaPhoto, RPX Rollei dan Oriental Seagull. 

Bila sobat menginginkan kepuasan hasil jepretan kamera analog sobat terutama untuk black and white fotografi, admin sangat merekomendasikan Ilford untuk sobat gunakan walaupun kocek yang sobat keluarkan lumayan. 

Kontras dan ketajaman yang dihasilkan dari film ini sangatlah bagus. Harga jual di Indonesia sendiri untuk format 135mm sekitar 90-100rb lebih per roll dan untuk format 120mm sekitar 100rb-200rb lebih per roll. Berikut beberapa film merk Ilford yang masih diproduksi.

Ilford film
Ilford XP2 Super 400/135mm/120mm
Black & white Street Photography
Ilford film
Ilford SFX 200/135mm/120mm
Black & White Infra-red and Creative Photography
Film ilford
Ilford Ortho Plus 80/135mm/120mm/sheet
Black & white landscape



Ilford film
Ilford PANF Plus 50/135mm/120mm
Black & White Studio Photography

Ilford film
Ilford HP5 Plus 400/135mm/120mm/Sheet 
Black & White journalism, documentary, travel, sport, action and indoor photography

Ilford film
Ilford FP4 Plus 125-135mm/120mm/Sheet
Black & White all scenario photography
Ilford film
Ilford Delta 3200 Pro/135mm/120mm
Black & White Fast action & low light photography

Ilford film
Ilford Delta 400 Pro/135mm/120mm
Black & White All genre photography


Ilford film
Ilford Delta 100 Pro/135mm/120mm/Sheet
Black & White All genre photography



TOTAL : Rp0.00
SHIPPING FEE : Rp0.00
GRAND TOTAL : Rp0.00

Thank you . Your order has been received.

Payment Method
Order ID
Date order 04/12/2025
Total

Make your payment directly via UPI transfer by scaning our below QR codes. Use your Order ID as the payment reference. Your order won't be shipped until the funds have cleared in our account.

Make your payment directly into our bank account. Use your Order ID as the payment reference. Your order won't be shipped until the funds have cleared in our account.

Bank Name: Bank OCBC NISP
Branch: Jakarta
Swift Code: NISPIDJA

Order detail:

Product Name:
Quantity:
Size:
Price:

Customer's detail:

Full name:
Email:
Phone number:
City:
Address:
Postal code:

Contact Form

Name

Email *

Message *