-->
Rangefinder Yashica Electro 35 GSN
Order Now!
Yashica electro 35 GSN tampak depan  

Dijual Kamera Analog Rangefinder Yashica Electro 35 GSN warna chrome dan Yashica Electro 35 GTN warna hitam tahun produksi 1973, made in japan. Yashica electro 35 sendiri pertama kali diproduksi pada tahun 1966 dan merupakan kamera pertama yang dikontrol secara elektronik, terutama dengan aperture priority mode auto. 

Terdapat 10 tipe dari Yashica electro 35, yakni Yashica electro 35 (1966), Yashica electro 35 G (1968), Yashica electro 35 GT (1969), Yashica electro 35 GS (1970), Yashica electro 35 GTN, GSN, GL (1973), Yashica electro 35 GX, Yashica electro 35 CC dan Yashica electro 35 FC. Perbedaan dari seri Yashica electro 35 ini terdapat pada warna, ASA (Yashica eletro 35 pertama 12-400, G dan GT sampai 500 dan GS-selanjutnya 25-1000) dan hot shoe untuk flash (Yashica electro 35, G, GT dan GS memiliki 'cold' accessory shoe). 

Tulisan 35 mengacu kepada format film yang digunakannya yakni film 135mm, G mengacu kepada 'Gold plated' yaitu kontak listrik internal berwarna emas yang berlapis untuk mencegah oksidasi dari penghambatan aliran listrik, N berarti sudah memiliki hot soe, S berarti tidak ada cahaya ketika mengetes baterai dari shutter dan rewind crank, T berarti black body.

Yang admin jual adalah Yashica electro 35 GSN. Cara menggunakannya mudah saja sobat. Kamera ini termasuk rangefinder elektronik, sehingga sudah ada metering berupa lampu parallax berwarna orange dan merah yang mengoreksi kondisi cahaya. Terutama yang sobat mainkan di kamera ini adalah diafragma/aperture. Shutter speed dilakukan secara otomatis dari 1/30-1/500 dan melihat metering dengan menekan setengah tombol shutter. Ketika shutter speed untuk aperture yang sobat pilih lebih rendah dari 1/30, lampu berwarna oren akan menyala dan sebaliknya jika lebih cepat dari 1/500 warna merah akan menyala. Jika kedua lampu menyala terus, berarti sobat harus menggunakan tripod. 

-Kondisi: Bodi 99% masih mulus sisanya ada bekas pemakaian, metering dan lampu hidup, aperture lancar, self timer jalan, fokus mantap, kokangan lancar, viewfinder bersih, ruang film bersih, dan lensa no fog no jamur. 
-Kelengkapan: kamera, lensa, filter/lenscap, baterai (bukan baterai aslinya) dan strap (bila masih tersedia). 

Spesifikasi:
-Nama kamera: Yashica electro 35 GSN, Made in Yashica Japan
-Tipe: Elektronik rangefinder camera
-warna: Black dan Satin chrome
-Ukuran filter: 55mm
-Shutter speed: 1/30s-1/500s (automatic) +B dan for flash
-ASA: 25-1000
-Lensa: Color-Yashinon DX 45mm f/1.7
-Metering: Parallax dengaan lampu indikator orange dan merah
-Baterai: aslinya mercury 5.6V (telah dilarang karena masalah lingkungan). Admin menggantinya dengan Panasonic lithium CR123A diganjal dengan 2LR44 (masih ada dipasaran) atau 8 buah LR44 diselotip.


Bonus cara penggunaan kamera bagi pemula (PDF)

Minat???

Harga: Rp 1.200.000/belum termasuk ongkir
Hub: WA/Line 087888349677
COD: Depok dan Jakarta Timur
Bagi yang berada di luar kota akan dikirim via JNE/TIKI


Yashica electro 35 GSN  tampak depan

Yashica Electro 35 GSN bagian atas

Bagian belakang Yashica electro 35 GSN

Yashica electro 35 GSN bagian bawah

Yashica Electro 35 GSN bagian dalam

Lensa Yashica electro 35 GSN

Pendiri Eternal Light Camera dan Eternal Light Digital Marketing Services. Seorang professional digital marketing, fotografer kamera analog, penulis, content creator, kolektor, pemopuler kembali kamera film di Indonesia dan distributor kamera analog. Saat ini bertempat tinggal di Depok

86 comments:

Unknown said...

kalo yashica electro 35GSN ini dibandingkan dengan canonet QL17 GIII, lebih baik yg mana? jika dilihat dari spek, kelebihan dan kekurangannya masing-masing. thanks

Bekti Supriadi said...

Hai mba Santi Holmes trims sdh mampir. Sebenarnya balik lagi keperluan dan kesukaan masing-masing orang berbeda-beda. Bila ingin yang lebih simple mungkin pakai Yashica 35 GSN, pakai autonya tinggal mainkan aperture dan ASA, speed sudah diatur automatis. Namun bila dipakai tanpa baterai menjadi manual speed hanya main di 1/30 dan 1/500. Bodi kameranya pun agak besar. Canonet QL17 bodinya lebih kecil. Bisa dipakai tanpa baterai menjadi full manual kita yang atur semua, speed main secara keseluruhan. Bila pakai auto pun kita masih harus menentukan aperture, speed dan ASA tergantung cahaya. Semoga menjawab.

Unknown said...

Mas apa saja sih yg harus di cek ketika beli kamera type yashica 35 gsn ini?

Bekti Supriadi said...

Halo mas Ghulam Ahmed trims udh mampir. Yang perlu diperhatikan ketika beli Yashica electro 35 GSN adalah autonya, karena kamera ini tipe electro aperture priority. Usahakan autonya berfungsi dgn baik tandanya lampu indikator nyala di luar maupun tanda panah di dalam. Kalau cek batre tidak fungsi tdk masalah. Klo ini tidak berfungsi speed main di 1/30 dan 1/500. Selain itu tentunya rumah batre dicek dan dalam keadaan baik, per tidak ada yg patah, kalau karat an atau kotor dibersihkan. Ring aperture main ditiap bukaan dan ring speed pun berfungsi. Kemudian tombol realeas/untuk jepretnya cari yang masih rada keras, jgn yang terlalu empuk. Di situ ada (POD) path of death yang mempengaruhi fungsi auto. Semoga membantu.

Unknown said...

masih adakah barangnya ? kamera Yashica Electro 35 GSN

Bekti Supriadi said...

Masih ada mas Asriadi Syarif, silahkan.

Unknown said...

dapat tas sama tali kameranya enggak?

Bekti Supriadi said...

Tali dapat, cumn stock tasnya lg kosong

Unknown said...

ada pin bb kah ?

Bekti Supriadi said...

Sudah tersedia mas di 'We are open' coba di cek. Ada WA dan ID Line juga. Trims

Rafly said...

mas barangnya masih ada kah? saya tertarik sama kameranya

Bekti Supriadi said...

Masih ada mas Rfly Alf, langsung hubungi nomor yang sudah tertera. Trims

Rafly said...

sudah saya sms om tapi om belum balas

Bekti Supriadi said...

Nomornya tidak salah mas Fly? Tidak ada yang masuk. Lebih baik WA saja.

eka putri utami said...

Kira-kira kalo mau service kamera model yashica ini dimana ya mas utk daerah jakarta mungkin mas tau. Tolong bantu ya mas

Bekti Supriadi said...

Halo mas/mba Unknown trims udah mampir. Mungkin yang recommended di pasar baru gedung globe dengan koh Halim.

Unknown said...

kalo untuk pemula susah enggak ya mas perawatan kamera ini, trs hal dan bagian bagian mana saja yangperlu di perhatikan pada kamera yashica ini ? kalo sekarang harga nya masih sama ya ??

Bekti Supriadi said...

Halo mas Gerry Anugrah trims udh mampir. Kamera ini sangat mudah baik pengoperasian dan perawatannya. Yang perlu diperhatikan pertama adalah baterainya. Pastikan batre dicabut apabila kamera tidak digunakan dalam waktu lama karena bisa merusak rumah baterainya dan aliran listrik tidak sampai ke elektriknya. Usahakan optik lensa dijaga kebersihannya. Ring aperture juga dijaga fungsinya karna kamera ini aperture priority dan terakhir adalah jaga fokus RF nya, bila sudah tidak menyatu fokusnya harus di CLA. Untuk info lebih lanjut bisa menghubungi nomor hp yang tertera.

Unknown said...

apakah kamera ini harus menggunakan baterai untuk mengoperasikan? Bagaimana jika hanya digunakan untuk mengambil gambar tanpa menggunakan light metering? Terima kasih sebelumnya

Bekti Supriadi said...

Halo mas Rizqy Ramadhan, trims udah mampir. Kamera ini sebenarnya bisa dipakai tanpa menggunakan baterai. Tetapi speed hanya main di 1/30 dan 1/500 saja, speed B juga tidak main. Untuk aperture berfungsi semua. Meteringnya menggunakan 16 rules sunny. Semoga membantu.

''axelblog'' said...

mas, cara buka belakangnya gimana ya?, terus isinya apa?, baru dikasih sama kakek wkwkwk

Bekti Supriadi said...

Trims mas/mba Axelblog sudah mampir. Di bagian atas sebelah kiri ada tuas bulat, itu ditarik ke atas sampai bagian belakangnya terbuka sendiri. Isinya pakai roll film/klise. Semoga membantu.

Unknown said...

Apa filmnya msh ada di pasaran?

Bekti Supriadi said...

Trims mas/mba unknown sudah mampir. Roll film masih banyak yang jual dipasaran. Bahkan sekarang banyak juga yang jual via online. Semoga membantu.

Unknown said...

Halo mas Bekti, saya mau nanya, apabila Yashica MG-1 tidak menggunakan baterai, apakah masih bisa dipakai? Atau kasus nya akan seperti Yashica Electro 35 bila tidak menggunakan baterai (Speed hanya bermain di 1/30 & 1/500) ?

Dan pertanyaan saya selanjut nya, dalam kondisi apa/bagaimana kita bisa tahu kondisi kamera Yashica Electro 35 yang tanpa baterai, sedang bermain di Speed 1/30 atau 1/500?

Terima kasih mas Bekti sebelum nya

Bekti Supriadi said...

Hai Mas Biyan Rizaldy trims sudah mampir. Untuk lebih maksimalnya memang dianjurkan untuk menggunakan pada kamera analog jenis ini. Namun terkadang situasi yang tidak memungkinkan memaksa kita untuk tidak menggunakan baterai. Pada Yashica MG-1 sebenarnya kasusnya tidak jauh berbeda dengan Yashica seri Electro 35. Yashica MG-1 adalah seri terakhir sebelum masuk era bodi berbahan plastik seperti Yashica MG-2. Bila tidak memakai baterai, speed hanya 1/500s tercepat dan 1/30s terendah. Tanda flash pada tuas bagian atas kamera (auto-flash), pasti menggunakan speed 1/30s karena tanda flash tersebut memang diset hanya speed tersebut dan pada saat tidak memakai baterai, pembacaan metering Yashica MG-1 pun diset untuk kedua speed tersebut. Untuk mengetahuinya kita bisa menggunakan dua cara. Pertama bisa mengandalkan 16 rules sunny dimana feeling pun bermain. Kita ingat kalau speed tinggi biasanya digunakan pada saat cahaya berlebih, tinggal kita seimbangkan aperture dan ASA tergantung cahaya yang masuk, biasanya bunyi shutter berbeda. Bila kondisi cahaya sebaliknya pun demikian. Cara kedua, bila mas punya metering eksternal juga bisa diandalkan. Semoga membantu

Unknown said...

Terima kasih mas Bekti penjelasan nya, dan saya ada pertanyaan lagi, karena Olympus Trip 35 tidak menggunakan baterai bagaimana kita bisa tahu apakah foto yang kita ambil under/over exposure? Dan apabila mode Auto nya mati, apa saja kendala yang akan dialami pengguna? Terima kasih sekali lagi mas

Bekti Supriadi said...

Olympus trip 35 itu bisa masuk ke tipe kamera analog rangefinder dengan zone focusing, viewfinder, compact atau juga point and shoot mas Biyan Rizaldy. Metering berupa selenium cell yang ada di depan lensa bentuknya seperti diamond. Selenium cell inilah sebenarnya yang harus dijaga karna trip35 membaca cahaya dari sini. Trip 35 fully automatic programmed exposure, terutama saat menggunakan mode A tinggal set focus, kokang dan jepret. Mode manual hanya set focus, aperture dan jepret, sisanya dilakukan otomatis oleh kamera. Speed hanya ada dua 1/40s dan 1/200s, jika pakai flash speed pasti 1/40s. Bila low light akan ada tanda warna merah keluar pada saat pakai mode A dan shutter ketahan. Arahkan ke cahaya yang benar sambil shutter release ditekan. Jadi tidak usah khawatir soal under/over exposure, tinggal jepret. Bila mode auto mati sejauh ini belum ditemukan kendala karna ada mode manual. Biasanya mode A jarang rusak, pasti ngejepret. Namun karna usia, tanda merah yang biasanya tidak keluar bila low light. Semoga membantu.

Unknown said...

Karena selenium hanya sebagai indikator cahaya jadi ketika selenium rusak bukan suatu kendala begitu mas? Asalkan mode a tetap fungsi?

Bekti Supriadi said...

Halo mas Udin Senpai trims sudah mampir. Untuk Olympus trip 35 selenium cell rusak biasanya akan mengganggu kinerja mode autonya karena kamera ini tidak menggunakan baterai sama sekali. Tapi bila memang mode autonya berfungsi hal tersebut tidak jadi masalah. Semoga membantu.

Unknown said...

Cara mengetahui apakah mode auto berfungsi dengan baik bagaimana mas? Terimakasih sekali ya mas sudah membantu

Bekti Supriadi said...

Bila lowlight di viewfinder muncul tanda warna merah dan shutter tidak mau jepret atau ketahan mas Udin Senpai. Trims

Unknown said...

untuk kualitas gambar dan detilnya?

Bekti Supriadi said...

Thanks sudah mampir mas/mba unknown. Untuk kualitas hasil tergantung fotografernya dalam mengolah cahaya dan objek. Semoga membantu.

Unknown said...

Msh ada bro yashica 35 gsn nya?

Bekti Supriadi said...

Trims sudah mampir mas Chairustakmal Syadeli. Yashica 35 GSN masih ada mas. Silahkan untuk lebih lanjutnya menghubungi nomor hp yang sudah tertera.

FARRR. said...

Mau nanya, kalo bulb mode nya mati ngaruh banyak ga sih?

Bekti Supriadi said...

Trims sudah mampir mas/mba FARRR. Bila speed B mati atau tidak berfungsi tidak berpengaruh apapun ke mekanis kamera. Namun speed sangat berguna bila dalam kondisi lowlight. Semoga membantu.

Unknown said...

nanya dong.. kalau menggunakan kamera yashika elektro 35 tanpa batre apakah sutter speednya berfungsi secara otomatis atau tidak?

Bekti Supriadi said...

Trims sudah mampir mba/mas unknown. Usahakan untuk kamera analog Yashica electro 35 dan sejenisnya kita memakai baterai, agar fungsi dan hasilnya lebih maksimal. Namun bila tidak memakai baterai, kamera hanya akan main di 1/30s dan 1/500 atau bisa lebih lambat. Tinggal kita menggunakan 16 rules sunny dan menyesuaikannya. Semoga membantu.

Anonymous said...

numpang tanya gan. mohon bantuannya
saya dirumah ada kamera yashicamg-1. sudah sekitar 15 tahunan tidak dipakai. untuk mengetahui fungsi dari kelistrikan masih berfungsi atau tidak seperti ap yah.
dan dia pakai baterai apa
apakah 4lr44 bisa?
terimakasih banyak sebelumnya

Bekti Supriadi said...

Trims sudah mampir mba/mas anonymous. Untuk mengetahui kelistrikannya harus menggunakan baterai. Bisa menggunakan baterai CR123+2 buah LR44. Plus minus harus sejajar. Kemudia set aperture lalu arahkan ke cahaya dan tahan shutter release setengah. Bila masih bagus, lampu indikatornya di bagian atas akan menyala. Semoga membantu.

Unknown said...

mas saya mau nanya, saya punya yashica electro 35, saya pake batre cr123 sama lr44, tapi mungkin karna voltnya lebih besar jadi ga akurat lightmeternya, katanya bisa dikalibrasi mas, cara kalibrasinya gimana ya?

Anonymous said...

mas saya mau nanya, saya punya yashica electro 35, saya pake batre cr123 sama lr44, tapi mungkin karna voltnya lebih besar jadi ga akurat lightmeternya, katanya bisa dikalibrasi mas, cara kalibrasinya gimana ya?

Bekti Supriadi said...

Trims surah mampir mas Ivan. Sudah dijawab via line ya. Semoga membantu.

Bekti Supriadi said...

Trims surah mampir mas Ivan. Sudah dijawab via line ya. Semoga membantu.

Anonymous said...

masih ada kah ?

Unknown said...

Mas saya rencana mau beli yashica mg 1 untested, nah itu untested karna kamera gaada batrenya, saya mau coba beli batrenya saya harus pake tipe batre apa ya mas? Boleh kontak line saya diline : rzangrh14 atau email saya rezaanugrahsocial@gmail.com
Mohon bantuannya yah mas trimakasih:)

Bekti Supriadi said...

Trims sudah mampir mba/mas anonymous. Yashica gsn masih ada, silahkan menghubungi nomor hp yang sudah tertera. Trims

Bekti Supriadi said...

Trims sudah mampir mas Reza Anugrah. Sudah dibalas via line. Trims

Kevin Abimanyu said...

Bisa ganti lensa ga bro?

Bekti Supriadi said...

Trims mas Kevin sudah mampir. Yashica electro 35 tipe rangefinder yang tidak bisa ganti lensa atau fixed lens. Saya ada rangefinder yashica 35 tahun 1960an yang bisa diganti lensanya.

Unknown said...

riskan kah untuk penggunaan jangka panjang? karena di artikel sebelah yashica electro 35 gsn sering dipakai akan mati total terimakasih admin mohon di jawab.

Bekti Supriadi said...

Trims sudah mampir mas Hardy Wijaya. Sudah dijawab via WA ya mas. Semoga membantu

Unknown said...

Selamat malam pak, saya baru saja membeli kamera yashica electro 35 gsn, saya juga sudah memasang film kedalamnya namun belum saya pakai foto.
Saya menemukan di youtube masalah "pad of death" yang sering terjadi di kamera ini, maksudnya apa ya? Dan apakah berpengaruh ke hasil?
Mohon bantuannya

Bekti Supriadi said...

Trims sudah mampir mas Samuel Raskita. POD atau patch of death tidak berpengaruh ke hasil, namun berpengaruh ke mekanis kamera. POD itu dari bahan karet yang terletak di bawah shutter. Seiring waktu pemakaian akan menipis. POD ini terhubung dengan elektronik Yashica elctro 35. Oleh sebab itu, bila menipis akan mengganggu kinerja kamera. Bila mas bisa membongkarnya dan temukan POD nya, kita bisa mengganti dan membuat POD sendiri. Namun bila tidak bisa, lebih baik dibawa ke tempat servis. Semoga membantu

Unknown said...

Wah terimakasih banyak mas atas penjelasannya, oiya satu pertanyaan lagi kok kamera saya ini bisa nyala lightmeternya ya padahal hanya 1 baterai cr123a + 1 baterai lr44, apakah saya harus menambah 1 baterai lr44 lagi kah?? Terima kasih

Bekti Supriadi said...

Selama baterainya kena tutup baterai pasti nyala. Biasanya ditimbah 2xLR44 agar voltagenya sama. Semoga membantu

Unknown said...

Adakah solusi terbaik untuk focusing ring yang macet? Yashica saya ini focusing ringnya hanya dapat diputar sampai angka 2 m

Bekti Supriadi said...

Trim sudah mampir mas Samuel Raskita. Cara yang paling mudah di sela-sela focusing ring disemprot pembersih untuk lensa atau bisa juga cairan pelumas sambil sambil diputar-putar. Penyebab ringannya bisa karena kotoran atau karat sehingga macet. Bila tidak bisa jalan terkahir adalah diservis. Semoga membantu.

Unknown said...

Maaf gan, numpang nanya… cara buka slotnya itu bagaimana caranya ya gan? saya tidak mengerti perihal tentang kamera"soalnya hehe, terus cara menghilangkan debu atau fog di kaca focus matanya gimana ya gan? trims

Bekti Supriadi said...

Trims mas/mba unknown sudah mampir. Cara buka back belakangnya dengan menarik tuas rewind yang ada di bagian atas sebelah kiri. Tarik ke atas sampai bunyi dan nanti terbuka sendiri. Maksudnya menghilangkan debu atau fog di viewfinder untuk ngintip ya? Kalau debu di bagian luar masih bisa dibersihkan sendiri. Tapi bila kotor atau fog di dalam harus dibongkar. Lebih baik bawa ke tukang servis minta dibersihkan. Semoga membantu.

Unknown said...

Mau nanya kalo belum di isi batre lalu kita mencoba shot apa emang tidak ngedip si lensa nya ?

Bekti Supriadi said...

Trims sudah mampir mas/mba down vision. Dalam keadaan normal biasanya tetap ngedip walau tidak diisi baterai. Untuk jelasnya lihat dari bagian belakang. Buka tutup belakangnya, akan terlihat jelas dari sana. Semoga membantu

rdzkyirfan said...

Halo mas, saya mau tanya. Apakah kamera yashica 35 gn dan 35 gsn ini bisa menghasilkan gambar yang blur(bokeh)? Kalau dilihat dari bukaan lensa nya seharusnya bisa, tapi saya tdk pernah menemukan hasil yang menunjukkan kalau lensa ini bisa membuat gambar bokeh. Terimakasih :)

Bekti Supriadi said...

Trims mas/mba Unknown sudah mampir. Semua tipe kamera rangefinder bisa menghasilkan gambar bokeh tinggal bagaimana kita memainkan aperture dan mengatur focal lenght atau distance (jarak) ke objek. Untuk menghasilkan hasil gambar bokeh di kamera rangefinder kita gunakan aperture besar, kemudian kita atur jarak objeknya. Usahakan background letaknya lebih jauh dari objek agar bokeh atau tingkat blurnya bagus. Semakin dekat jarak objek dengan kamera, semakin bokeh yang didapat. Banyak hasil gambar bokeh dari kamera rangefinder, bisa dicek di google. Semoga membantu

rdzkyirfan said...

Trims mas, jawaban nya. menambah ilmu dan wawasan

Unknown said...

Misi mas bekti, mau nanya nih kalo mode A nya mati itu nanti speed nya ngaturnya gimana ya? Soalnya d lensanya kan cuman ada pengaturan diafrgama dan zoom aja

Bekti Supriadi said...

Trims mas Banawa Studio sudah mampir. Bila mode auto pada yashica electro 35 tidak berfungsi, kamera otomatis akan bermain hanya di 1/30s untuk flash dan 1/500s. Semoga membantu

Unknown said...

Halo mas bekti, mau tanya untuk flas sendiri yashica electro 35 ini yang recomend apa ya? Dan untuk harga kisaran berapa?

Bekti Supriadi said...

Trims sudah mampir mba Jeni. Flash yang recommended merk Yashica CS 220 auto dan Yashica CS 240 auto. Kisaran harganya 200-300 ribu. Semoga membantu

mekeltitian said...

masih ada mas?

Bekti Supriadi said...

Mas mas mekeltitian. Silahkan menghubungi nomor HP yang sudah tertera untuk selanjutnya. Terima kasih sudah mampir

mekeltitian said...

sudah dihubungi mas, tapi belum ada respon

Bekti Supriadi said...

Sudah dibalas mas Mekeltitian. Terima kasih

Anonymous said...

masih ada mas?

Bekti Supriadi said...

Trims sudah mampir mas/mb anonymous. Kameranya masih ada. Silahkam order dengan klik tombol order via whatsapp

Anonymous said...

halo mas, ini kamera yashica nya masih ada?
Ada kamera tipe lainnya juga ga?

Bekti Supriadi said...

Trims sudah mampir mba/mas Anonymous. Yashica masih ada. Silahkan untuk tipe lainnya bisa langsung menghubungi kami dengan klik tombol order via WA di bawah

azizur said...

om maaf mau tanya kalau Yashica Electro 35 ini bisa digunakan tanpa batre?

HitoShi said...

Mas mau tanya, untuk shutterblade yang gak terbuka sempurna apakah mempengaruhi hasil? Apakah bisa diperbaiki?

Bekti Supriadi said...

Terima kasih sudah mampir. Sudah dijawab via WA atau email ya. Semoga membantu

Bekti Supriadi said...

Trims sudah mampir mas Azizur. Kamera ini bisa digunakan tanpa baterai akan tetapi kurang maksimal. Karena pada dasarnya kamera ini termasuk tipe electro autoexposure dimana pilihan speed akan diatur oleh kameranya. Semoga membantu

BBC said...

Canonet ql 17 giii nya ada g bos?

Bekti Supriadi said...

Terima kasih sudah berkunjung mas atau mba Unknown. Canon Canonet ql17 giii masih ada. Silahkan klik tombol order via Whatsapp untuk selanjutnya

Shofwan said...

Selamat malam mas bekti saya ingin bertanya soal kamera yashica 35 gs, sesuai dengan yg mas sampaikan di blog untuk mengakali baterai bisa dengan 8buah lr44 saya sudah mencoba dengan menslotip dengan slotip hitam tetapi indikator baterai tidak nyala dan yg saya lihat penyebabnya dengan 8 buah lr44 itu masih longgar, saya ingin mengakali nya dengan saya tambahkan 1 buah lr44 lgi tp saya tkt ada kesalahan kelistrikan ,menurut mas bagaimana cara mengakali nya

Contact Us

Phone/WhatsApp :

+62 87888349677

Address :

15th Kukusan Beji, Depok,
West Java

Email :

bekti.supriadi@gmail.com






Testimonial

testi1

Eternal Light Digital Marketing Service sangat membantu saya memperluas jangkauan customer. Brand kami lebih dikenal banyak orang. Sukses terus Eternal Light

Winda Ayu

Owner ON Trip



Our Video



Ketik->Enter->Let's Go